Memang ada beberapa keuntungan jika anak punya HP atau telepon genggam sendiri. Dengan perangkat pintar ini, anak-anak dapat mengakses aplikasi-aplikasi yang dapat membantunya belajar.
Namun perlu diingat juga, melalui telepon genggam yang selalu di tangan, anak-anak juga bisa punya akses terhadap media sosial, berbagai macam game yang terlalu menghabiskan waktu, hingga kemungkinan terekspos pada konsumsi maupun praktik pornografi.
Kapan waktu yang tepat untuk anak punya HP sendiri?
Sebenarnya tidak ada pedoman yang baku akan hal ini. Tapi semakin lama Anda menunggu untuk memberikan anak-anak Anda HP, semakin baik.
Beberapa ahli mengatakan 12 tahun adalah usia yang ideal, sementara yang lain mengatakan 14 tahun. Mereka semua setuju semakin lama semakin baik karena HP, terutama tipe smartphone, dapat menjadi pengganggu yang adiktif bagi anak.
Selain itu, memberikan HP pada anak juga bisa mengekspos mereka pada isu-isu seperti internet bullying, predator anak, atau bahkan sexting (berkomunikasi secara seksual melalui aplikasi chatting).
“Semakin lama Anda menahan diri untuk tidak memberikan HP pada anak, maka semain baik,” kata Jesse Weinberger, pakar internet safety di Ohio.
“Tidak ada permasalahan berarti bagi anak jika ia besar tanpa perangkat HP.”
Kaitan HP dan pornografi
Weinberger yang juga menulis buku tentang keselamatan internet, sudah meneliti 70.000 anak dan menemukan bahwa rata-rata anak, melakukan sexting mulai kelas 5 SD, konsumsi pornografi pada usia 8 tahun, dan kecanduan pornografi di usia 11 tahun.
Dalam sebuah studi terpisah yang diterbitkan tahun ini, Common Sense Media meneliti 1.240 orang tua dan anak-anak dan menemukan 50 persen anak-anak mengaku bahwa mereka kecanduan smartphone.
Mereka juga menemukan bahwa 66 persen orang tua merasa anak-anak mereka menggunakan perangkat mobile terlalu sering, dan 52 persen anak-anak setuju. Sekitar 36 persen orang tua mengatakan mereka berdebat dengan anak-anak mereka setiap hari tentang penggunaan HP.
Secara biologis, tubuh manusia juga terpengaruh oleh penggunaan HP secara berlebihan. Prefrontal cortex, bagian dari otak yang mongontrol impuls berhenti berkembang di usia 20.
Jadi tidak perlu heran jika anak-anak dengan smartphone sejak usia dini kurang memiliki kontrol impuls. Sehingga cenderung impulsif dan lebih sering bertindak berdasarkan emosi.
Pada akhirnya, orangtua yang akan menentukan kapan waktu yang tepat anak punya hp, kapan mereka benar-benar membutuhkannya.
Yang penting pastikan Parents sudah menanamkan tanggungjawab dan tidak lupa untuk menentukan batasan penggunaan HP untuk si buah hati.
Semoga ulasan ini bermanfaat, Parents!
Sumber: theasianparent