Thayyibah.com:: Stres merupakan sesuatu hal yang wajar dialami oleh banyak orang. Banyak sekali penyebab stres, salah satunya yaitu masalah keuangan. Bahkan dapat dikatakan uang adalah penyebab utama stres yang dialami seseorang.
Stres dalam masalah keuangan tentunya bahkan tentunya lebih berisiko dibandinkan penyebab lainnya. Mengalami stres dalam hal keuangan akan membuat Anda merasa membawa beban yang cukup banyak.
Stres keuangan bisa menyebabkan kondisi pikiran dan fisik menjadi buruk. Bahkan terkadang membawa pengaruh negatif yang cukup banyak pada kesehatan fisik dan mental Anda. Lalu bagaimana ciri-ciri jika sedang mengalami stres keuangan?
Berikut ini penjelasannya.
1. Cemas dan depresi
Hal yang paling terlihat ketika sedang mengalami stres keuangan adalah rasa cemas dan depresi yang tentang kondisi keuangan Anda. Biasanya orang yang mengalami stres keuangan akan merasa takut menerima panggilan telepon apalagi jika berasal dari pihak penagih utang.
Tentunya jika mengalami hal tersebut, Anda harus melakukan terapi keuangan yang dapat membantu mengurangi perasaan depresi tersebut. Bila ini terus dibiarkan, maka depresi yang
Anda alami akan semakin parah setiap waktunya. Anda akan mengalami susah tidur, cemas berlebih bahkan bisa mengalami depresi berat. Bahkan menurut peneliatan yang ada stres keuangan dapat 6 kali berisiko seseorang mengalami depresi berat dibandingkan masalah lainnya.
2. Tagihan atau cicilan menunggak
Jika biasanya membayar semua tagihan seperti rumah, mobil motor, dan lainnya tepat waktu, namun kini Anda mulai telat membayar tagihan tersebut menjadi ciri sedang mengalami stres keuangan. Tentunya hal ini merupakan kebiasaan buruk yang perlu dirubah.
Dengan menunggak tagihan sama saja dengan membuat beban tagihan membengkak terus menerus. Jika memang kesulitan untuk membayar tagihan pada tanggal yang sudah ditentukan, Anda bisa mencoba bernegosiasi dengan pihak peminjam untuk mengubah pembayaran dan aturan yang digunakan.
Salah satu hal yang terkadang membuat Anda menunggak tagihan pembayaran adalah jika terus menerus melakukan pemborosan pengeluaran. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda berusaha untuk mengubah gaya hidup boros Anda. Bila perlu carilah memiliki pekerjaan sampingan yang dapat membantu menambah pemasukan.
3. Gaya hidup yang boros
Seperti yang dijelaskan sebelumnya pemborosan dapat menjadi penyebab dari kondisi keuangan yang memburuk. Apalagi ketika merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup, maka solusi yang sering digunakan untuk membuat diri tenang adalah menggunakan kartu kredit.
Meskipun merasa masalah ini sudah teratasi, namun penggunaan kartu kredit bukanlah solusi yang tepat. Penggunaan kartu kredit hanya lah memberi ketenangan yang sesaat saja. Pada akhirnya Anda akan merasa kebingungan pada saat tagihan kartu kredit mulai berdatangan.
Tagihan-tagihan kartu kredit tersebut justru malah membuat stres semakin meningkat. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda menahan diri untuk membelanjakan uang dan mulai mengelola pengeluaran dengan tepat.
4. Hubungan dengan keluarga menegang
Tanda-tanda Anda mengalami stres keuangan tidak hanya dapat dilihat pada diri sendiri saja, namun juga terlihat dari hubungan Anda dengan anggota keluarga lainnya. Terutama bagi yang sudah menikah, tentunya akan seringkali terjadi pertengkaran hebat dan bahkan berisiko berujung pada perpisahan.
Bahkan menurut survei terbaru, hampir sekitar 57 persen respon menyatakan bahwa melihat teman atau saudara yang mengalami perpisahan akibat masalah keuangan.
Untuk menghindari diri dari stres keuangan, tentunya dibutuhkan perilaku hidup yang sehat. Yang dimaksudkan dengan sehat di sini adalah Anda bergaya hidup sebagaimana dengan kemampuan.
Cobalah untuk membiasakan diri menabung dan berhemat serta bergaya hidup yang biasa-biasa saja. Hidup akan terasa jauh lebih mudah ketika kondisi keuangan selalu sehat.
Hindari hal-hal negatif yang menjadi penyebab stress keuangan
Tentunya Anda tidak ingin bukan mengalami hal-hal yang sudah dijelaskan sebelumnya?
Maka sebaiknya hindari diri dari hal-hal negatif yang dapat membuat kondisi keuangan memburuk lalu berujung pada stres, misalnya saja sifat konsumtif, boros, hingga ke berbagai hal yang menjuruskan seperti berjudi, alkohol, obat-obat terlarang, dan lainnya.