Tunjukilah kami jalan yang lurus (Q.S. Al-Fatihah: 6)
thayyibah.com :: Sebuah ayat yang selalu kita baca. Sebuah doa yang tak pernah kering dari lisan kita untuk mengucapkannya. Minimal 17 kali dalam satu hari kita melafazkannya. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sebuah puncak pengaharapkan kepada Allah subhana wa ta’ala agar selalu memberikan kita hidayah dan taufik-Nya agar dapat menapaki kaki dan mengemudi hati, istiqomah di jalan lurus.
Bagaimana jalan yang lurus itu? Apakah jalan dimana tanpa hambatan, halangan, dan mulus hingga sampai tujuan? Jalan dimana penuh kemudahan tanpa harus bersusah payah menghadapi kesulitan?
Dalam ayat selanjutnya dijelaskan: (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Q.S. Al-Fatihah: 7)
Dalam 113 surat selanjutnya lebih diperjelas lagi akan jalan orang-orang yang diberi nikmat itu. Jalan yang di pilih oleh para nabi dan rasul, jalan orang-orang yang beriman. Dan sesekali menggambarkan jalan yang dimurka dan sesat yaitu jalan iblis, firaun hingga samiri dan Qorun. .
Maka makna jalan lurus itu, seperti yang diajarkan baginda Rasulullah adalah
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus (Q.S. Maryam:36).
Jalan lurus tersebut diikat oleh satu hakikat. Yakni beribadah kepada Allah subhana wa ta’ala tanpa mempersekutukan-Nya.
Dimana di dalamnya ada nestapa dan derita, sebagai penggenap kebersamaan dan cinta. bahwa di dalamnya ada kehilangan dan duka, sebagai penguat bagi sikap syukur dan menerima. Bahwa di dalamnya ada pedih dan siksa, ia hanya penyempurna bagi rasa nikmat dan mulia.
Tugas hidup kita adalah mengemudi hati menuju Allah di jalan yang lurus. Maka pangkal kelurusan itu pertama-tama adalah hati yang tak pernah berbelok dari-Nya. Lurus, sebab hanya Allah tunduknya, taatnya, dan tentramnya. Lurus, sebab hanya Allah yakinnya, pasrahnya, dan kebajikannya. Lurus, sebab hanya bersama Allah gigil takutnya, gerisik harapnya, dan getar cintanya.
Sumber: Loveislam