Diketahui penumpang itu bernama Jessica. Ia juga sempat mengunggah insiden itu dalam sebuah thread di Twitter hingga akhirnya viral.
Menyikapi kejadian ini, pihak Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf. Plt Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal, mengatakan, pihaknya tengah menginvestigasi pilot yang diduga menahan penumpang tersebut.
“Saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi atas pilot dimaksud untuk mengetahui lebih lanjut dugaan apakah yang bersangkutan telah melampaui kewenangannya ketika bertugas atau telah bekerja sesuai prosedur”, kata Fuad dalam keterangannya tertulisnya, Senin (6/1).
“Kami terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berupaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan sebaik baiknya,” lanjut Fuad.
Fuad menegaskan, pihaknya tak pernah menyebarkan identitas penumpang yang bersangkutan. Fuad pun menyayangkan beredarnya informasi data penumpang itu hingga akhirnya insiden itu viral di media sosial.
“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa sebelumnya Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi atau data penumpang maupun informasi apa pun terkait dengan insiden ini kepada media dan publik,” jelasnya.
“Kami juga menyesalkan beredarnya data pribadi penumpang dan keluarga sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Dapat kami pastikan bahwa hal tersebut bukan berasal dari Garuda Indonesia”, tutup Fuad.
Cuitan terkait keluhan Jessica itu sudah di-retwit lebih dari 20 ribu kali dan ditanggapi lebih dari seribu cuitan. Penumpang kelas bisnis itu membeberkan kejadian pada Sabtu, 4 Januari 2020.
Dalam thread-nya di Twitter, Jessica menyebutkan berada di pesawat bersama suami, tiga anak, dan dua pengasuh bayi. Kejadian bermula saat pramugari melarang suaminya untuk mengantar anak mereka ke toilet demi alasan keamanan menjelang landing.
Saat pesawat mendarat, Jessica tersebut ditahan delapan petugas Aviation Security (Avsec), tiga pilot, dan enam pramugari. Mereka menahan Jessica lantaran dituding telah menghina Garuda dengan makian “Garuda t*i”.
Jessica merasa ada kejanggalan karena para petugas bandara tidak memberi tahu identitas pilot. Jessica juga menegaskan ia dan suaminya tak pernah menghina Garuda di muka umum, melainkan hanya berkeluh kesah di kursi pesawat mengenai pelayanan Garuda.
Saat ini, Jessica telah menuntut pilot yang menahannya untuk meminta maaf. Jessica memastikan ia dan keluarganya tak pernah mengganggu penerbangan.
“Saya cuma mau permintaan maaf secara langsung dari pilot dan pramugari yang bersangkutan, dan pernyataan bahwa memang benar bahwa saya dan keluarga tidak mengganggu penerbangan, atau melakukan tindakan apa pun yang dianggap perlu dilakukan penahanan,” ujar Jessica saat dihubungi kumparan, Senin (6/1).
Sumber: kumparan