thayyibah.com :: Selain air putih dan kopi, teh telah menjadi minuman yang banyak dicintai. Bahkan, sejumlah orang merasa kurang lengkap bila tak menyeruput teh hangat di pagi hari atau menikmati es teh manis kala makan siang.
Kepopuleran teh bukan tanpa alasan. Selain rasanya yang ringan dan bisa mengurangi dahaga, teh juga kaya akan manfaat sehat untuk tubuh, yakni mengandung antioksidan tinggi, menajamkan fokus, mengurangi penyakit jantung, kurangi kadar kolesterol, hingga memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Namun, manfaat baik teh justru tak akan efektif bila diminum melebihi 3-4 gelas teh sehari atau setara dengan 3 botol teh kemasan.
Berikut dampak yang bisa timbul bila teh diminum berlebihan, mengutip Medical Daily.
1. Mengurangi penyerapan zat besi
Sementara tanin dalam teh memiliki sifat antioksidan yang baik, sayangnya kandungan tersebut juga mengikat zat besi dari makanan, sehingga zat besi lebih sulit untuk diserap.
Kondisi ini dapat memicu defisiensi besi, yang ditandai dengan tubuh mudah lelah, nafsu makan menurun pada anak-anak, jantung berdebar, wajah pucat, serta sakit kepala.
2. Gangguan tidur
Walau tak sebanyak kopi, namun teh mengandung kafein cukup tinggi, terutama jenis teh hitam dan hijau. Sedikit atau banyak, kafein sendiri dapat menghambat produksi hormon tidur melatonin, sehingga membuat orang sulit tidur atau mudah terbangun.
Tidur yang tak berkualitas dapat menimbulkan sejumlah masalah, seperti tubuh mudah lelah, berkurangnya fokus, suasana hati yang buruk, hingga menurunnya kinerja daya ingat.
3. Cemas dan gelisah
selain gangguan tidur, kafein juga berkontribusi pada detak jantung yang cepat, membuat seseorang lebih mudah gelisah, cemas dan juga stres.
Minum teh yang terlalu sering tampaknya bukan pilihan tepat saat Anda sedang mengalami stres kerja, kesulitan tidur, atau gangguan pada ritme jantung.
4. Mual
Teh mengandung sejumlah senyawa yang dapat memicu rasa mual bagi sebagian orang, terutama bila dikonsumsi terlalu banyak.
Namun, efek ini sebenarnya bisa dikurangi dengan cara menambahkan susu pada teh. Termasuk menyantap makanan sebelum menyeruput secangkir teh. Dengan kata lain, teh sebaiknya tak dikonsumsi saat perut kosong.
5. Mulas
Selain mual, senyawa dalam teh juga dapat memperburuk gejala asam lambung berupa mulas dan sakit perut. Bahkan, pada orang yang tak memiliki gangguan asam lambung, mengonsumsi teh terlalu banyak bisa memicu produksi asam lambung berlebih dan menyebabkan gangguan pencernaan.
6. Risiko diabetes
Minum teh sejatinya tak akan meningkatkan risiko diabetes, namun bila yang diminum adalah es teh manis, teh manis hangat, atau teh kemasan kaya gula, ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tinggi. Lonjakan gula darah yang rutin dapat memberatkan tubuh dalam memproduksi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.
Sumber: cnnindonesia.com