Banyak mitos menurunkan berat badan yang beredar di kalangan masyarakat. Mulai dari menghindari konsumsi karbohidrat yang katanya bikin tubuh gemuk, hingga melewatkan sarapan atau makan malam demi turun berat badan. Sebagian mitos diet yang tidak benar, justru berisiko menyebabkan kenaikan berat badan. Yuk, cari tahu fakta di balik mitos diet yang tidak benar.

Jika selama ini kamu percaya bahwa untuk menurunkan berat badan perlu menghindari asupan lemak, menahan lapar, atau olahraga berlebihan, maka kamu perlu menyimak lebih lanjut penjelasan di balik mitos tersebut. Ingat, tidak semua informasi yang beredar terbukti kebenarannya.

 

Memastikan Kebenaran Mitos Menurunkan Berat Badan

Masih bingung apakah informasi penurunan berat badan yang kamu dapatkan benar atau hanya mitos belaka? Inilah beberapa mitos menurunkan berat badan yang populer di kalangan masyarakat, berikut dengan faktanya:

1. Karbohidrat menyebabkan tubuh gemuk

Mitos ini tidak sepenuhnya benar, karena jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat, karbohidrat tidak akan menyebabkan kegemukan. Kamu hanya perlu memilah dengan bijak jenis karbohidrat yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat dan baik untuk dikonsumsi di antaranya aneka jenis sayur dan buah berserat, kacang-kacangan dan biji-bijian.

2. Jangan sarapan untuk menurunkan berat badan

Ini merupakan mitos yang keliru, karena sarapan menjadi bagian penting dari diet menurunkan berat badan. Jika kamu tidak sarapan di pagi hari, kadar gula darah yang rendah dapat memicu peningkatan hormon lapar. Kamu bisa merasa kelaparan saat jam makan siang tiba, atau bahkan sebelumnya. Efeknya, keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat dan makanan berlemak akan jauh lebih besar

3. Tidak perlu makan malam jika ingin berat badan turun

Selain sarapan, ada pula mitos untuk menghindari makan malam untuk menurunkan berat badan. Tidak ada bukti yang menyatakan makan malam meningkatkan berat badan. Namun yang perlu diingat, kamu tetap harus membatasi asupan makanan yang dikonsumsi dan hindari konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi. Satu lagi yang perlu diperhatikan, hindari makan besar sebelum tidur malam untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan dan nyeri ulu hati.

4. Hindari asupan lemak

Selain karbohidrat dan protein, tubuh tetap membutuhkan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi serta memperbaiki sel tubuh. Kamu hanya perlu bijak dalam memilih makanan berlemak, yaitu pilih makan mengandung lemak  sehat, seperti buah alpukat, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian. Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah, mentega, dan berbagai makanan olahan yang tak sehat (contoh: keripik, kerupuk, dan berbagai kue).

5. Olahraga berlebihan, berat badan lebih cepat turun

Ini merupakan mitos yang tidak perlu kamu percaya. Faktanya, penurunan berat badan akan berhasil jika kamu dapat melakukan perubahan sedikit demi sedikit pada gaya hidup yang dijalani dan melakukannya secara konsisten.

Dibandingkan berolahraga secara ekstrem, lebih baik kamu memulai dengan olahraga ringan, seperti berjalan kaki setiap hari dan bersepeda tiap akhir pekan. Dianjurkan untuk berolahraga sekitar 20-30 menit setiap harinya atau sekitar 150 menit per minggu. Jangan lupa, beristirahatlah yang cukup dan atur pola makan.

6. Makanan sehat selalu lebih mahal

Ini salah satu mitos yang tak terbukti kebenarannya karena tidak selamanya harga makanan sehat selalu lebih mahal. Tergantung bagaimana kamu mempersiapkan makanan. Harga seporsi makanan cepat saji misalnya, hampir setara dengan satu keranjang sayuran yang dapat dibeli di pasar tradisional, seperti bayam, sawi, dan kacang-kacangan. Kamu juga bisa mempertimbangkan menyiapkan makanan di rumah, ketimbang harus beli makanan di luar.

7. Supaya kurus, kamu perlu minum banyak air

Ini juga belum sepenuhnya benar. Air putih memang penting untuk mendukung metabolisme tubuh yang baik dan mencegah dehidrasi. Tapi nyatanya, meminum air banyak saja tidak banyak berperan dalam menurunkan berat badan. Terlebih jika kamu berpikir untuk melakukan diet hanya dengan meminum air putih, tanpa mengonsumsi makanan apapun. Pola diet seperti itu tidak dianjurkan karena justru berisiko menyebabkan kamu kekurangan nutrisi dan jatuh sakit.

Mengonsumsi air dapat bermanfaat secara maksimal untuk menurunkan berat badan jika disertai dengan perubahan gaya hidup menyeluruh, seperti olahraga secara teratur dan pola makan sehat.

8. Untuk menurunkan berat badan, kamu harus menahan lapar

Diet dengan menahan lapar justru dapat menyebabkan pertambahan berat badan, karena nafsu makanmu kemungkinan anak menjadi lebih besar. Kamu mungkin akan makan dalam porsi yang lebih banyak saat jadwal makan tiba. Selain itu, menahan lapar berisiko menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi dan energi.

Kamu bisa mencoba membagi porsi makan menjadi lebih kecil dengan frekuensi yang lebih sering. Kamu juga bisa mengurangi porsi makan, kemudian sediakan camilan sehat seperti buah-buahan atau roti gandum untuk dikonsumsi pada sela waktu makanmu.

9. Makanan kemasan berlabel ’rendah lemak’ pasti lebih sehat

Tidak selalu demikian. Makanan berlabel ’rendah lemak’ kadang-kadang justru mengandung bahan lain dengan  kadar tinggi, seperti gula. Untuk memastikannya, teliti label nutrisi pada kemasan makanan.

10. Berhenti mengonsumsi camilan adalah salah satu cara diet tepat

Anggapan ini juga tidak sepenuhnya benar. Camilan di sela-sela waktu makan utama tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Yang salah bukan pada kebiasaan makan camilan, tetapi jenis camilan yang dikonsumsi. Daripada makan camilan keripik atau cokelat, lebih baik pilih buah-buahan.

Jangan percaya mitos menurunkan berat badan begitu saja, karena tidak semua informasi tersebut benar. Konsultasi ke dokter gizi untuk mengetahui pola diet sehat yang disarankan dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu. Pola diet yang tidak tepat, justru dapat membuat berat badan yang bertambah, bahkan membuat kamu mengalami gangguan kesehatan.