thayyibah.com :: Beberapa waktu lalu diet ketogenik cukup populer di kalangan masyarakat. Diet ini diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Pelaku diet hanya perlu makan lemak dan hampir tidak ada karbohidrat selama 14 hari.
Kini muncul jenis baru yang diklaim hampir mirip dengan diet keto namun lebih baik. Diet ini dipopulerkan oleh pasangan ahli gizi, Heather Dubrow dan Terry Dubrow, MD. Dikenal dengan nama diet Dubrow, tujuan diet ini adalah mengurangi berat badan dan meningkatkan energi.
Bedanya dengan diet keto, diet Dubrow merekomendasikan interval makan atau berpuasa untuk periode waktu yang berbeda tanpa menghilangkan karbohidrat. Menurut diet ini, puasa memberikan manfaat yang lebih berkelanjutan daripada makan kebanyakan lemak. Alasannya karena diet tinggi lemak kurang menarik dan lebih sulit dipertahankan.
Terry merekomendasikan pelaku diet untuk makan dengan interval waktu pada konsep puasa intermiten. Dengan begitu pelaku diet tidak makan untuk jangka waktu mulai dari 16 jam hingga satu hari penuh.
Pada dasarnya, puasa intermiten adalah salah satu strategi penurunan berat badan yang populer juga. Hasil dari diet ini bervariasi dan lebih efektif daripada hanya sekadar menghitung kalori.
Melansir Men’s health Jumat (16/11/2018), diet Dubrow memiliki tiga fase yang berbeda. Setiap fase memiliki saran periode puasa yang berbeda. Menurut pasangan Dubrow, fase satu dimaksudkan untuk mengejutkan sistem tubuh dan mengatur ulang meteran lapar internal. Untuk melakukannya, pelaku diet harus berpuasa 16 jam sehari selama sekira lima hari.
Kemudian pelaku diet akan bertransisi ke fase dua yang mencakup tiga periode puasa untuk penurunan berat badan yaitu lambat, sedang, dan cepat. Pada periode cepat yaitu puasa 12 jam sehari, pelaku diet dapat kehilangan 0,2-0,6 kg per hari. Pelaku diet juga masih dapat makan snack kurang bernutrisi satu kali seminggu.
Sumber: okezone.com