thayyibah.com :: Kekayaan hasil korupsi yg mereka kumpulkan ternyata tidak membawa manfaat apapun bagi mereka. Harta tidak berkah itu justeru menjadi sumber malapetaka. Di dunia mereka mendapat kehinaan & ancaman hukuman yg berat. Di akhirat kelak tlh menunggu siksa yg keras bagi mereka.
Coba lihat akibat buruk perbuatannya, semua manusia mengutuknya & mendoakan keburukan atas dirinya. Harta yg diperolehnya juga tdk membawa berkah.
Sebagian orang mengira para koruptor itu bahagia. Mereka mengira para koruptor itu bisa mendapatkan apa saja. Ini adalah penilaian yg keliru. Hidup mereka diliputi rasa takut & khawatir kejahatan mereka terbongkar. Itulah hakikat dosa, yaitu sesuatu yg mengganjal dalam hatimu & engkau khawatir orang lain mengetahuinya.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Dosa adalah segala yang mengganjal dalam dadamu dan engkau tidak suka orang lain mengetahuinya” (Shahîhul Jâmi’ no. 2880)
Begitulah kalau sudah memakan hasil korupsi, bukan kepuasan yg dirasakan jiwanya namun justru sebaliknya, ia akan semakin rakus & tamak layaknya orang kesurupan.
Para koruptor ini jika tidak bertaubat sampai matinya maka mereka akan menyandang predikat buruk di dunia, di alam barzakh & di akhirat. Ketika para malaikat yg membawa ruhnya melewati rombongan para malaikat di langit & ditanya, “Ruh siapakah yang buruk ini ?” Para malaikat yg membawa ruh ini menjawab, “Ini adalah ruh fulan bin fulan.” Dengan menyebut nama paling buruk yg pernah disandangnya di dunia. (HR Imam Ahmad)
Tidakkah para koruptor itu merasa kasihan & iba melihat anak-anaknya bakal menyandang sebutan buruk sepeninggal dirinya? Akan melekat pada anaknya sebutan ‘anak koruptor’!
Para koruptor itu jika mengangkat tangannya tinggi-tinggi berdoa kepada Allâh bahkan sampai meraung & menangis, namun do’anya tidak dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla. Bagaimana do’anya bisa dikabulkan, sementara makanan, minuman & pakaian yg dikenakannya diperoleh dgn cara yg diharamkan yaitu dgn cara korupsi. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?
Bagaimana hidupnya bisa berkah, anak-anaknya bisa shalih dan shalihah, bila rongga perut mereka diisi dengan hasil korupsi ? Tumbuh besar dan berkembang fisiknya dari hasil korupsi ? Sabda Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya” (HR Ahmad & ad-Dârimi)
Sumber: http://news.berdakwah.net/2017/04/sungguh-malang-nasib-para-koruptor-itu.html