Oleh : Haji Bode
Prof Ir Kemal Charles Proper Schoemaker (1882-1949) adalah salah satu tokoh penting dalam pembangunan kota Bandung. Karya-karyanya bertebaran di seluruh penjuru kota ini, mulai dari gedung pertemuan, hotel, bangunan komersial, masjid, gereja, rumah tinggal, hingga penjara dan laboratorium penelitian. Hampir semua bangunan yang ia rancang kini menjadi penanda fisik yang tak terpisahkan dari sejarah Bandung.
Di antara karya-karya monumental Schoemaker, banyak yang berpendapat bahwa Villa Isola adalah yang paling indah. Dirancang pada tahun 1933, Villa Isola semula dihuni oleh DW Barrety, tokoh pers Hindia Belanda dan Direktur Aneta, kantor berita Hindia Belanda. Sayangnya, Barrety tidak dapat menikmati lama tinggal di villa tersebut, karena ia tewas dalam kecelakaan pesawat de Uiver pada 1934. Saat ini, bangunan ini berfungsi sebagai gedung Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia.
Villa Isola memikat perhatian banyak kalangan, termasuk CJ van Dullemen, seorang sejarawan seni dari Universitas Leiden, Belanda. Ia menyatakan bahwa Villa Isola melampaui zamannya, sebuah kesimpulan yang ia ambil setelah 25 tahun menelusuri jejak Schoemaker. Keunikan Villa Isola terletak pada desain simetrisnya, dengan tambahan ruang vertikal yang mencakup empat lantai. Bangunan ini juga memiliki tangga melingkar di kedua sisi pintu masuk dan atap mendatar yang melawan kelaziman atap mengerucut pada bangunan tropis. Selain itu, tiang api berbahan bakar gas di halaman belakang semakin menegaskan perubahan radikal yang dibawa Schoemaker pada masanya.
Karya-karya arsitektur Kemal Schoemaker tetap menjadi bagian penting dari identitas Kota Bandung, menginspirasi banyak orang, dan memberikan kontribusi besar terhadap wajah kota ini hingga saat ini.