2011 – Sadio Mane lari dari desanya Bambali (Senegal) dan mencuri-curi waktu agar bisa bermain sepakbola. Dia pun terpaksa berbohong guna bisa mewujudkan cita-citanya sebagai pesepakbola profesional.
2012 – Sadio tiba di Prancis dan melakukan trial dibeberapa klub dan Metz tertarik untuk membawa Mane ke Akademi.
Saat itu Sadio tidak memiliki banyak bekal untuk bertahan hidup di Prancis, hanya modal nekat. Mane bahkan tidak memiliki telepon untuk menghubungi orangtuanya di kampung.
“Ketika saya masih remaja, saya mengatakan pada semua orang bahwa saya akan menjadi pemain besar di klub besar dan seketika itu juga mereka lalu menertawakan kata-kata saya. Itu bukan karena mereka tidak berpikir bahwa saya tidak mempunyai talenta, tetapi terlihat lebih mustahil pergi dari Senegal dan mencapai puncak kesuksesan. Tetapi saya selalu yakin bahwa saya memiliki semua hal itu”.
2016 – Bergabung dengan Liverpool FC
2019 – Juara Liga Champions, Super Cup dan Pildun Antar Klub
2020 – Juara Liga Inggris
2022 – Juara AFCON 2021
Kini dia tidak hanya mewujudkan cita-citanya, tetapi juga mewujudkan harapan semua orang di Senegal baik di dalam maupun di luar lapangan. Dari gaji yang ia dapat, dia telah membangun rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, serta sebuah stadion bertaraf internasional.
(Liverpool Indonesia)