Tak henti-hentinya Yusuf Mansur membuat pengakuan yang diduga kuat punya unsur bohong. Kali ini dia kembali mengunggah sebuah video dalam IG-nya (https://www.instagram.com/tv/CSJkG4elu5b/?utm_medium=share_sheet ). Di situ dia mengaku, pada tahun 2003 pernah bersedekah sebuah mobil Carry.
Pengakuan Yusuf Mansur ini diragukan kebenarannya. Dari informasi yang penulis kumpulkan, sampai tahun 2006 Yusuf Mansur belum memiliki mobil. Sedangkan mobil pertama yang dimiliki Yusuf Mansur justru dari hasil meminta kepada seorang pengusaha.
Yusuf Mansur pada tahun 2006 itu menyewa sebuah ruang kecil di belakang sebuah ruko di Bintaro, Jakarta. Kebetulan di seberang ruko tersebut ada salah satu tempat usaha pengusaha itu.
Suatu hari, pengusaha itu datang dengan sebuah mobil minibus isuzu yang sudah dimodifikasi agar nyaman untuk traveling. Melihat mobil itu, Yusuf Mansur mengejar dengan motor hingga pengusaha itu masuk ke tempat usahanya. Kemudian, kepada pengusaha itu Yusuf Mansur meminta mobil tersebut. Menurut Yusuf Mansur, mobil itu cocok untuk gerakan dakwah Wisata Hati. Wisata Hati adalah merek “dagang” Yusuf Mansur kala itu.
Pengusaha tersebut mau meminjamkan mobil tersebut tapi bukan cuma-cuma, melainkan untuk kerjasama. Yusuf Mansur diminta tetap pertahankan stiker merek usaha milik pengusaha. Meski mengiyakan, tapi keesokan harinya stiker di mobil tersebut didapati telah dicopot Yusuf Mansur. Meski telah menyalahi perjanjian, pengusaha itu membiarkan Yusuf Mansur memakai mobilnya.
Beberapa waktu kemudian, Yusuf Mansur hadir dalam sebuah acara di Semarang. Dalam acara itu berkumpul banyak pengusaha. Salah satu diantaranya pengusaha percetakan dan penerbitan ternama dari Solo (TS).
Dalam acara tersebut, Yusuf Mansur menceritakan mendapat pemberian mobil dari pengusaha ternama. Secara tersirat, ia mengungkapkan ingin memiliki Mercedes-benz untuk kegiatan dakwahnya. Mendengar cerita itu, dalam kesempatan itu pengusaha penerbitan itu lalu memberikan mobil Mercedes miliknya kepada Yusuf Mansur.
Peristiwa Yusuf Mansur mendapat Mercedes-benz ini kemudian sering diceritakan pada beberapa kesempatan. Maksudnya agar pengusaha atau orang kaya lainnya tergugah atau sungkan bila tidak memberikan mobil padanya.
Kebiasaan meminta mobil dari kenalan, terutama dari orang-orang kaya tidak berhenti pada dua pengusaha itu. Dalam catatan penulis, Yusuf Mansur pernah meminta mobil dari ibu dari seorang artis ternama. Awalnya, ibu si artis datang dan meminta nasehat karena terlilit hutang sebanyak dua milyar. Oleh Yusuf Mansur, dua mobil si ibu diminta sebagai sedekah agar terbebas dari hutang.
Seorang ustadz di Semanan, Jakarta Barat, pernah menyewa jasa debt collector non muslim untuk mengambil kembali mobil-mobilnya yang dipakai Yusuf Mansur. Dari ustadz ini juga penulis mendapat cerita, orang tua dari salah sutu muridnya bercerai gara-gara mobil mereka yang diminta Yusuf Mansur.
Awalnya, sang istri mendatangi Yusuf Mansur meminta nasehat akibat usahanya hampir bangkrut. Yusuf Mansur kemudian meminta mobil si ibu. Dianggap sebagai sedekah agar usahanya pulih. Suaminya menyuruh meminta kembali mobilnya. Karena malu, si istri tak mau menemui Yusuf Mansur lagi. Akibatnya dia diceraikan.
Bukan hanya mobil, Yusuf Mansur juga suka meminta motor milik jamaah yang hadiri ceramahnya. Tak peduli orang miskin atau orang berada, Yusuf Mansur tetap meminta motor mereka. Alasannya, sebagai sedekah supaya usaha jadi lancar. Seorang pemilik warung kecil di Bogor pernah dengan berurai air mata menceritakan kepada penulis tetang motornya yang diminta Yusuf Mansur ini. ( https://thayyibah.com/2020/06/28/41004/balada-hetri-bersedekah-kepada-yusuf-mansur/ )
Kebiasaan Yusuf Mansur “memalak” orang kaya dengan meminta mobil atau meminta motor milik orang sederhana sudah bukan rahasia. Apalagi soal meminta uang, perhiasan atau asset jamaah, ceritanya lebih dahsyat lagi.
Jadi, masih percaya Yusuf Mansur bersedekah mobil…?