Oleh: Joko Intarto
Secara umum tidak ada prosedur naik kereta jarak jauh yang berubah di Stasiun Gambir: Urut-urutannya sama. Yang baru sekarang: Harus melampirkan 4 hal:
- Tiket kereta api
- KTP penumpang
- Kartu vaksin di aplikasi pedulilindungi.id.
- Surat hasil tes swab antigen maksimum 1 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Saya ke Stasiun Gambir pukul 13.30. Sebenarnya hanya mau check in tiket sekaligus mencari informasi proses dan syarat keberangkatannya.”Swab antigen di sini mulai dibuka pukul 16:00,” terang petugas stasiun.
Berdasar penjelasan tersebut, waktu untuk swab antigen hanya 3 jam. “Apa bisa mengejar waktunya?” tanya saya.
“Prosesnya cepat kok. Hanya beberapa menit,” jawab petugas itu.
Saya pun bergegas balik ke rumah. Berkemas-kemas.
Pukul 17:00 saya sudah tiba kembali di Stasiun Gambir. Tujuan pertama: klinik pelayanan swab antigendi pintu utara.
Area klinik itu ternyata cukup luas. Petugasnya pun banyak. Penumpang yang menunggu giliran swab antigen tampak antre. Jumlahnya 7 orang.
Tak sampai 10 menit, urusan swab antigen sudah beres. Kecepatan pelayanan mereka boleh dibilang istimewa. Saya sudah beberapa kali mengikuti swab antigen di beberapa klinik. Tapi belum ada yang 10 menit selesai. Dua minggu lalu malah harus menunggu hingga 2 jam. Padahal nomor antrian saya 05.
Menuju Purwodadi Grobogan, saya naik kereta api Sembrani dari Jakarta dengan tujuan akhir Semarang. Sebenarnya saya bisa turun di Ngrombo. Tapi pada tengah malam, tidak mudah mencari angkutan umum.
Agar lebih aman saya putuskan turun di Semarang dan menginap beberapa jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Purwodadi Gobogan. Istirahat di Semarang ini perlu agar kondisi badan benar-benar fit.
Perjalanan di masa pandemi butuh persiapan, kesabaran dan ongkos perjalanan yamg lebih mahal. Tapi rasa kangen pada ibu saya tidak bisa dihitung dengan uang.