Oleh: Tatak Ujiyati
Lembaga internasional bernama Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) menerbitkan daftar 21 pahlawan transportasi dunia 2021. Anies Baswedan ada dalam daftar itu bersama dengan sejumlah tokoh, mayor, gubernur dan menteri top dunia. Di antaranya yang paling kita kenal adalah Elon Musk, pendiri perusahaan Tesla yang terkenal dengan produksi mobil listriknya.
Bangga juga nama Indonesia muncul di sana bersama dengan tokoh-tokoh berpengaruh dari 13 negara lainnya, yaitu Belgia, Colombia, Ukraina, Ethiopia, India, USA, China, Albania, Jerman, Austria, Brazil, Perancis, Mexico.
Mengapa Anies dihargai dunia dan dimasukkan ke dalam daftar pahlawan inisiatif transportasi global? Upayanya meningkatkan layanan transportasi publik dianggap berhasil. Jumlah orang yang berpindah ke kendaraan umum naik. Jumlah orang yang bersepeda naik. Upayanya mengurangi emisi gas dinilai berhasil.
Anies adalah pioner integrasi transportasi publik di Jakarta. Antar moda transportasi yang tadinya jalan sendiri-sendiri diiintegrasikan. Stasiun bis yang tadinya terpisah dengan stasiun Kereta Api, antara stasiun MRT dan Stasiun KRL yang terpisah, antara angkot dan Trans Jakarta yang tadinya tak nyambung, kini disatukan/didekatkan. Satu upaya serius demi membuat para penumpang angkutan mudah pindah moda angkutan dan akhirnya mau meninggalkan kendaraan pribadi.
Stasiun simpang CSW yang kini tengah dibangun menjadi saksi tangan dingin Anies dalam mengintegrasikan stasiun Trans Jakarta dan stasiun MRT yang sebelumnya jalan masing-masing. Seorang netizen pengguna angkutan umum @imantangankanan berkomentar:
“Iya ini keren Bu, dulu jarang banget penumpang yg mau naek busway dari halte ini, karena tangganya tinggi sekali”.
Begitu juga Angkot yang tadinya jadi biang kemacetan karena terlalu lama mangkal kini diajak kolaborasi melalui Jaklingko. Ini solusi cerdas. Pemerintah bisa menyediakan transportasi lebih luas tanpa harus beli kendaraan sendiri. Angkot ada kepastian pendapatan karena dibayari oleh pemerintah sehingga tak perlu ngetem lama. Pemerintah senang karena kemacetan akibat Angkot ngetem berkurang. Penumpang juga senang karena angkutan umum tersedia setiap waktu, dalam jumlah banyak, tanpa perlu nunggu ngetem. Bahkan untuk saat ini naik Angkot Jaklingko hanya membayar Rp 0 saja alias gratis.
Selain integrasi stasiun, Jakarta juga membuat integrasi pembayaran. Satu kartu bisa dipakai untuk semua moda angkutan: TransJ, MRT, Jaklingko. Ada yang heran apa istimewanya, bukankah sekarangpun e-money bisa dipakai dimana-mana untuk keperluan apa saja? Ya, betul sekarang bisa, tapi dulunya tidak demikian di angkutan umum kota Jakarta. Trans Jakarta punya sistem pembayaran sendiri, demikian pula dengan MRT, LRT dan angkutan kota Jaklingko. Dengan adanya integrasi sistem pembayaran maka penumpang bisa sangat dimudahkan karena tak perlu membawa banyak kartu, cukup 1 kartu untuk semua.
Anies juga serius memperbaiki lingkungan kota dan tingkatkan kualitas udara kota. Instruksi gubernur soal ini diteken tahun 2019, yang berisi sejumlah rencana aksi. Agar orang lebih suka beraktivitas dengan jalan kaki, bersepeda, dan naik angkutan umum ketimbang naik kendaraan pribadi karena lingkungan kota lebih sehat, lebih nyaman, dan udara kota lebih bersih.
Demi mengurangi tingkat polusi udara, secara berkala Pemprov DKI Jakarta selenggarakan uji emisi dan mendorong warga untuk partisipasi. GRATIS.
Anies membuat Jakarta sebagai kota ramah sepeda. Jalur sepeda dibangun, hingga nanti mencapai 500 km jalur sepeda tersedia di berbagai wilayah kota. Fasilitas publik dan gedung-gedung didorong sediakan parkir sepeda. Tak hanya itu, Anies juga rajin mengkampanyekan Jakarta bersepeda dengan secara langsung memberi contoh.
Anies merevitalisasi ratusan kilometer trotoar di seluruh wilayah kota. Trotoar Jakarta menjadi lebih lebar, lebih rapi, lebih hijau, lebih ramah terhadap orang kebutuhan khusus. Mendorong warga Jakarta untuk lebih suka beraktifitas dengan berjalan kaki.
Semua upaya Anies itu mengubah budaya transportasi Jakarta secara signifikan. Yang tadinya berorientasi kendaraan pribadi berubah menjadi berorientasi jalan kaki, sepeda, dan kendaraan umum. Jakarta masa kini adalah Jakarta dengan wajah yang berbeda.
Tak heran lembaga TUMI menobatkannya sebagai satu dari 21 pahlawan transportasi di tahun 2021. Indonesia bangga.
Walau demikian Anies sendiri tak jumawa. “Pahlawan sebenarnya adalah ribuan orang yang bekerja setiap hari untuk mendorong integrasi transportasi Jakarta, jutaan warga yang ikut menyukseskan dengan memilih berjalan kaki, bersepeda dan menggunakan transportasi publik. Pengakuan ini adalah buat kita semua”, demikian Anies menanggapi lewat twitter.
Yes, ini adalah kemenangan seluruh warga Jakarta yang telah berkontribusi. Yang tertib lalu lintas. Yang menahan diri tak buang sampah sembarangan. Yang mau pindah dari kendaraan pribadi. Yang tak menggaggu pejalan kaki dengan tak berjualan di trotoar, dst.
Mari kita terus menjadi pahlawan Jakarta dengan terus berbuat baik.