Oleh : Nanung Danar Dono, Ph.D.
Senin kemaren, 11 Mei 2020, warga masyarakat dikejutkan dengan berita pelanggaran berat di Kota Bandung. Oknum pedagang menjual daging babi, namun diakui sebagai daging sapi.
Ini sangat jahat. Tidak tanggung-tanggung, yang terungkap dipalsukan bukan 6,3 kg, tapi 63 ton daging. Ini tidak mungkin ini tidak disengaja. Banyak warga Muslim di Kota Bandung dan sekitarnya yang tertipu dan marah!
Agar tidak tertipu (lagi), maka kita harus belajar. Mengapa? Karena barangkali kita pun pernah tertipu, namun tidak menyadarinya.
Ada beberapa tips penting untuk membedakan daging sapi dan daging babi, baik ketika masih mentah maupun ketika sudah menjadi masakan.
Cara membedakan daging sapi dan daging babi ketika masih mentah:
1. Dari warna dagingnya, baging sapi berwarna merah tua, sedangkan daging babi merah muda.
2. Dari warna lemaknya, lemak sapi berwarna putih, sedangkan lemak babi berwarna kuning krem atau putih tulang.
3. Dari bentuk lemaknya, lemak sapi teksturnya padat dan mudah dipisahkan dari daging. Lemak babi basah, lengket, dan bergabung dengan daging, sehingga relatif sukar dipisahkan dari daging.
4. Dari serat dagingnya, serat daging sapi lebih tebal daripada serat daging babi, sehingga rendang/dendeng sapi lebih alot (lebih keras) daripada rendang/dendeng babi.
5. Dari aroma dagingnya, Aroma daging sapi harum khas daging sapi, sedangkan aroma daging babi wengur (eneg) khas daging babi. Aroma daging babi kombinasi antara apek (tengik), amis, dan pesing.
6. Dari harga dagingnya, standar harga daging sapi sapi berkualitas baik dalam kondisi normal Rp 120.000,- sd. 130.000,- sedangkan harga daging babi sangat tergantung kualitasnya. Jika kualitas ‘bagus’ (lemak tipis) harganya hanya di kisaran Rp 75.000,- sd 90.000,-. Jika kualitas jelek, harganya hanya sekitar Rp 45.000,- sd. 55.000,- saja.
Cara membedakan masakan yang menggunakan daging sapi dan daging babi:
1. Dari tulisannya, kalo ada tulisan “Sedia menu babi”, berarti menggunakan bahan dari babi.
2. Dari aroma kuahnya, masakan menggunakan daging sapi aromanya harum dan sedap. Jika menggunakan daging babi, aromanya tidak sedap.
3. Dari kuah masakannya, jika menggunakan daging sapi, kuahnya bening dan encer. Jika menggunakan daging babi, maka kuahnya keruh, kental, dan sangat berminyak.
4. Dari uap masakannya, jika menggunakan daging sapi, uapnya tipis dan naiknya relatif cepat. Kesannya seperti ringan. Jika menggunakan daging babi, uap masakannya sangat banyak, berkumpul di bawah, dan tidak mau naik. Kesannya seperti berat.
Dengan tulisan sederhana ini semoga kita dapat lebih terhindar dari ulah oknum pedagang daging yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan secara tidak bermoral.
(Penulis adalah : Direktur Halal Research Centre, Fakultas Peternakan UGM)