thayyibah.com :: Sebagai muslim, kita diwajibkan untuk bangun subuh guna menunaikan shalat fardhu atau shalat wajib. Namun harus diakui bahwa tidak sedikit dari kita yang langsung kembali tidur setelah menunaikan ibadah shalat subuh.
Menurut perspektif fiqih, terdapat beberapa pendapat terkait hukum tidur setelah subuh dalam Islam. Pendapat pertama menyatakan bahwa tidur setelah subuh dibolehkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada tidak adanya dalil yang secara tegas melarang tidur setelah subuh.
Alasan lainnya adalah tidur setelah subuh dibolehkan jika ada kebutuhan yang mendesak misalnya karena tidak bisa tidur malam atau insomnia atau karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan hingga subuh.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa hukum tidur setelah subuh adalah makruh. Alasannya adalah karena pada saat itu, Allah SWT membagikan rezeki bagi hamba-hamba-Nya.
Dari uraian singkat di atas dapat dikatakan bahwa tidur setelah subuh sangat tidak dianjurkan dalam Islam karena dapat mendatangkan kerugian atau efek yang tidak baik kita. Adapun dampak atau efek tidur setelah subuh dalam Islam di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak memperolah berkah
Waktu setelah subuh adalah waktu turunnya berkah dan rezeki. Jika kita tidur di waktu setelah subuh maka kita tidak akan memperoleh berkah. Nabi SAW mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh dengan berkah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
2. Menghambat datangnya rizki
Tidur setelah subuh sangat tidak dianjurkan dalam Islam karena menghambat datangnya rezeki. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
“Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” (Zadul Ma’ad Khairil ‘Ibaad 4/222, Muassah Risalah, Beirut, cet. Ke-27, 1415 H).
3. Tidak memperoleh kebaikan
Tidue setelah subuh juga dapat mengakibatkan kita tidak dapat memperoleh kebaikan atau pahala yang berlimpah. Karena itu, waktu tersebut harus diisi dengan kegiatan yang positif. Ibnu Qayyim rahimullah menjelaskan,
“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat subuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1 : 369).
4. Menimbulkan rasa malas
Tidur dapat menimbulkan rasa malas dan kebiasaan membuang-buang waktu apalagi jika terlalu banyak tidur. Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Qayyim rahimahullah yang mengatakan,
“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan…” (Zaadul Ma’ad, 4/222).
5. Menimbulkan berbagai macam penyakit
Selain menimbulkan rasa malas dan kebiasaan buruk lainnya, tidur setelah subuh juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti lemah syahwat. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,
“… Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga menyebabkan berbagai penyakit badan di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222).
6. Tidak baik untuk kesehatan
Tidur setelah subuh dapat menyebabkan terganggunya kesehatan. Hal ini disebabkan di saat pagi, metabolisme tubuh mulai bekerja dan melakukan pemanasan.
Ketika kita tidur di waktu pagi, metabolisme tubuh yang seharusnya mulai bekerja menjadi terhambat dan ketika kita terbangun tubuh akan terasa lemas atau tidak terasa segar. Salah seorang ulama yang bernama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata,
“Tidur setelah subuh sangat berbahaya bagi badan karena melemahkan dan merusak badan karena sisa-sisa (metabolisme) yang seharusnya diurai dengan berolahraga/beraktifitas.” (Zaadul Ma’ad, 4/222).
Demikianlah ulasan singkat tentang efek tidur setelah subuh dalam Islam.
Semoga bermanfaat.