Sebagian orang mungkin merasa berat badannya tidak kunjung turun, meskipun sudah melakukan diet dan olahraga. Bisa jadihal ini disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat membuat badan menjadi gemuk.
Di samping obat penggemuk badan yang memang bertujuan untuk menstimulasi nafsu makan dan membuat sistem metabolisme tubuh lebih lambat dalam membakar kalori, ada pula obat-obatan yang tujuannya untuk mengatasi penyakit lain tetapi memiliki efek serupa. Obat-obatan ini bila dikonsumsi secara rutin dalam jangka panjang, dapat mempermudah peningkatan berat badan.
Beragam Obat yang Bisa Meningkatkan Berat Badan
Untuk mencegah pertambahan berat badan berlebihan karena pengaruh obat-obatan, ada baiknya mencermati beberapa jenis obat yang bisa memicu peningkatan berat badan berikut ini:
- Obat untuk mencegah migrain dan kejang
Obat-obatan untuk menangani kejang dan sakit kepala akibat migrain dapat memengaruhi hormon nafsu makan dan rasa lapar. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih lambat, rasa lapar meningkat, dan tubuh menyimpan lebih banyak cairan. Golongan obat migrain dan kejang yang berpotensi meningkatkan berat badan adalah asam valproat, amitriptyline dan nortriptyline.
- Obat antidepresan
Depresi dapat menjadi salah satu penyebab bertambahnya berat badan. Sebagian obat untuk menangani depresi juga bisa membuat tubuh lebih gemuk. Pada dasarnya, obat antidepresan ini berperan meningkatkan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyaman di otak. Beberapa jenis obat-obatan depresi adalah citalopram, sertraline, fluoxetine, fluvoxamine, mirtazapine, dan paroxetine.Dalam jangka panjang, obat-obatan ini juga dapat memperlebar lingkar pinggang, membuat susah kenyang dan membuat tubuh kesulitan mengolah kalori, sehingga menimbun lebih banyak lemak.
- Obat penstabil mood
Obat-obatan yang berefek langsung ke otak ini umumnya dikonsumsi penderita gangguan kesehatan mental, seperti gangguan bipolar ataupun skizofrenia. Di sisi lain, obat ini memengaruhi nafsu makan, sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh dan berat badan. Beberapa golongan obat penstabil mood yang dimaksud antara lain clozapine, olanzapine, lithium, quetiapine, dan risperidone.
- Obat untuk diabetes
Obat diabetes umumnya berperan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dengan membuat tubuh melepaskan insulin lebih banyak atau membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Adaptasi tubuh terhadap obat ini dapat meningkatkan berat badan, terutama pada masa-masa pemakaian awal. Obat-obatan tersebut dapat termasuk ke dalam golongan insulin, glimepiride, glyburide, glipizide, repaglinide, nateglinide dan pioglitazone.
- Kortikosteroid
Kortikosteroid yang biasanya diberikan dalam bentuk suntikan, krim oles, pil, maupun semprotan, berperan mengurangi peradangan dan nyeri pada tubuh. Namun pada penggunaan jangka panjang, obat-obatan jenis ini dapat menyebabkan penumpukan lemak, terutama di sekitar perut. Beberapa golongan obat kortikosteroid yang dapat menjadi obat gemuk badan antara lain methylprednisolone, prednisolone, serta prednisone.
- Obat jantung beta blockers
Beta blockers bekerja dengan menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Tujuan utama dari obat ini adalah meredakan tekanan pada jantung. Di sisi lain, proses ini memperlambat kerja tubuh dalam membakar kalori dan membuat orang yang mengonsumsinya tidak punya energi untuk berolahraga. Kondisi inilah yang memicu pertambahan berat badan. Propranolol, acebutolol, atenolol, dan metoprolol adalah contoh-contoh obat berjenis beta blockers.
- Obat untuk alergi
Obat antialergi yang dijual bebas bertujuan menghambat kerja histamin yang memicu alergi, Akan tetapi, obat-obat yang mengobati alergi juga bisa menambah berat badan. Cetirizine, fexofenadine, diphenhydramine, dan loratadine merupakan beberapa golongan obat antialergi yang berpotensi menyebabkan tubuh menjadi lebih gemuk.
Reaksi tiap obat dapat berbeda pada setiap orang. Sebagian orang bisa saja mengonsumsi obat yang sama, tetapi tidak mengalami kenaikan berat badan. Walau obat tertentu berpotensi membuat badan menjadi gemuk, sebaiknya jangan langsung menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, tanpa sepengetahuan dokter.
Sebaiknya timbang berat badan terlebih dahulu untuk mengetahui pertambahan berat badan, kemudian konsultasi ke dokter. Jika tidak memungkinkan untuk mengganti obat, mungkin Anda perlu menjaga pola makan dan rutin berolahraga agar berat badan kembali stabil.