Imam Malik mengajarkan agar umat Islam hidup dalam status yang mulia.
thayyibah.com :: Imam Malik adalah satu imam mazhab yang cerdas dan masyhur dalam kajian ilmu fikih. Nama lengkapnya Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik ibn ‘Amar ibn al-Harits. Nasabnya berpangkal dari Ya’rub ibn Yasjub ibn Qahthan al-Ashbahi.
Sudah banyak literatur yang menjelaskan tentang kecerdasan dan keagungan imam umat Islam yang zuhud ini. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui tentang kehidupan Imam Malik, termasuk dalam hal mengenakan pakaian.
Tidak sedikit orang yang beranggapan zuhud cenderung pada orang yang mengenakan pakaian-pakaian yang sederhana dengan harga murah, bahkan kerap berpenampilan seperti orang miskin dan compang-camping. Namun, tidak demikian halnya dengan Imam Malik.
Dalam buku berjudul Biografi Imam Malik: Kisah Perjalanan dan Pelajaran Hidup Sang Imam Madinah dijelaskan, dalam kezuhudan imam Malik, dia tidak seperti ulama lainnya. Imam Malik tetap mengenakan pakaian yang mewah.
Imam Malik memang memiliki interpretasi yang sangat berbeda tentang pengertian zuhud. Dia berpakaian mewah sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat Allah.
“Saya paling tidak suka dengan seseorang yang sudah diberi nikmat oleh Allah, tapi nikmat itu seakan tidak kelihatan,” kata Imam Malik dikutip oleh Abu Zahrah dalam salah satu kitabnya.
Gaya hidup Imam Malik bukan untuk bermewah-mewahan seperti orang-orang kekinian. Namun, dengan gaya berpakaiannya yang mewah, Imam Malik ingin mengajarkan kepada umat Islam agar hidup dalam status yang tinggi dan mulia, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Dengan penampilannya yang mewah, Imam Malik pun disegani oleh para penguasa Makkah dan Madinah. Mereka segan dengan keilmuan Imam Malik sekaligus segan dengan penampilannya yang berbeda dengan masyarakat lainnya saat itu.
Imam Malik sangat suka memakai pakaian putih dan biasa memakai pakaian baru impor dari negeri Khurasan, Mesir, dan lainnya yang dikenal mahal harganya. Selain berpakaian mewah, Imam Malik juga kerap mengonsumsi makanan mewah seperti daging. Bahkan, perabot rumahnya dikenal mewah pada masa itu.
artikel: republika.co.id