thayyibah.com :: Di antara adab yang hendaknya kita ajarkan kepada anak-anak kita adalah adab ketika bersin dan menguap.
Adab ketika Bersin
Termasuk di antara hak sesama muslim yang menjadi kewajiban kita adalah mendoakan mereka ketika bersin dan ketika bersin tersebut mereka memuji Allah Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الحَمْدُ لِلَّهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah mengucapkan “alhamdulillah.” Kemudian hendaknya saudara atau sahabatnya meresponnya dengan mengucapkan “yarhamukallah” [semoga Allah memberikan rahmat kepadamu]. Jika dia mendapatkan ucapan “yarhamukallah”, maka ucapkanlah “yahdikumullah wa yushlih balakum” [semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu].” (HR. Al-Bukhari no. 6224)
Hendaknya kita ajarkan kepada anak-anak kita, jika ada orang bersin dan orang tersebut mengucapkan “alhamdulillah”, maka balaslah dengan mengucapkan atau mendoakan “yarhamukallah”. Jika orang yang bersin tidak mengucapkan “alhamdulillah”, maka kita tidak perlu mendoakannya.
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa ada dua orang di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersin. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan salah satunya, dan tidak mendoakan yang lainnya. Maka orang tersebut berkata, “Wahai Rasulullah, Engkau mendoakan orang ini, namun tidak mendoakan aku?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ هَذَا حَمِدَ اللَّهَ، وَلَمْ تَحْمَدِ اللَّهَ
“Karena orang ini memuji Allah (yaitu dengan mengucapkan alhamdulillah), sedangkan Engkau tidak.” (HR. Bukhari no. 6225)
Juga diriwayatkan dari Abu Burdah, beliau menceritakan,
“Aku menemui Abu Musa yang sedang berada di rumah anak perempuan al-Fadhl bin ‘Abbas. Aku pun bersin, namun beliau tidak mendoakan aku. Lalu anak perempuan al-Fadhl bersin, dan beliau mendoakannya. Aku kembali (pulang) ke ibuku, lalu memberitahukan peristiwa itu. Ketika ibuku mendatangi Abu Musa, ibuku berkata, “Anakku bersin di dekatmu namun Engkau tidak mendoakannya. Sedangkan ketika putri al-Fadhl bersin dan Engkau mendoakannya.”
Abu Musa berkata, “Sesungguhnya anak laki-lakimu bersin dan tidak memuji Allah sehingga aku tidak mendoakannya, sedangkan anak perempuan (al-Fadhl) bersin, lalu dia memuji Allah sehingga aku mendoakannya. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ، فَشَمِّتُوهُ، فَإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ، فَلَا تُشَمِّتُوهُ
“Jika salah seorang di antara kalian bersin dan memuji Allah maka doakanlah dia. Namun, jika dia tidak memuji Allah maka jangan mendoakannya.” (HR. Muslim no. 2992)
Para ulama berbeda pendapat tentang ketika ada seorang yang bersin, lalu tidak mengucapkan “alhamdulillah”. Bagaimanakah sikap kita kepada orang ini? Pendapat pertama, orang tersebut hendaknya diingatkan terlebih dahulu untuk mengucapkan “alhamdulillah”, baru kita doakan, sedangkan pendapat kedua, tidak perlu diingatkan dan tidak perlu didoakan sebagai bentuk hukuman sosial kepadanya karena tidak mau memuji Allah cheap zoloft online, dapoxetine online. Ta’ala ketika bersin.
Pendapat kedua inilah yang didukung oleh dua hadits di atas. Namun, dikecualikan dalam masalah ini adalah dalam konteks pendidikan anak (tarbiyatul aulad). Jika sang anak lupa mengucapkan “alhamdulillah” setelah sebelumnya diajarkan adab bersin ini, hendaknya terus diingatkan untuk membentuk akhlaknya yang luhur dan mengenal adab-adab Islam.
Adab ketika Menguap
Di antara adab yang harus diajarkan kepada anak-anak kita ketika menguap adalah berusaha untuk menahannya. Dan jika tidak kuasa menahannya, hendaknya menutup mulut dengan tangan ketika menguap agar tidak dimasuki setan.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللَّهَ، كَانَ حَقًّا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُولَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ: فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Jika salah seorang dari kalian bersin dan memuji Allah maka wajib atas setiap muslim yang mendengar (ucapan “alhamdulillah” tersebut) untuk mengucapkan “yarhamukallah.” Adapun menguap, hanyalah berasal dari setan. Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaklah menahannya (mencegahnya) semaksimal mungkin karena sesungguhnya jika kalian menguap, setan pun tertawa.” (HR. Al-Bukhari no. 6226)
Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ، فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah menutup mulut dengan telapak tangannya, karena sesungguhnya setan akan memasukinya.” (HR. Muslim no. 2995)
Faidah tambahan dari hadits riwayat Al-Bukhari (no. 6226) di atas adalah bahwa mendoakan orang bersin yang memuji Allah Ta’ala itu hukumnya fardhu ‘ain karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “wajib atas setiap muslim”. Namun, hal ini dengan syarat bahwa orang tersebut mendengar ucapan “alhamdulillah” dari saudaranya tersebut. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i dan sebelumnya oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahumullah.
***
@Sint-Jobskade 718 NL, 21 Dzulqa’dah 1439/ 5 Agustus 2018
Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim
Artikel : https://muslimah.or.id/10490-parenting-islami-46-mengajarkan-adab-ketika-bersin-dan-menguap.html