Oleh: Tarmidzi Yusuf
Skandal perampokan Jiwasraya redup. Sesuai prediksi awal, ribut-ribut Natuna hanya pengalihan isu Jiwasraya. Selasa malam (7/1) ILC membahas siapa yang merampok Jiwasraya? Biasanya ILC seru, tajam dan menohok. Selasa malam lunglai.
Skandal Jiwasraya ditarik mundur. Mencari kambing hitam. Kebetulan SBY menjadi sasaran tembak. Padahal skandal perampokan Jiwasraya senilai 13,7 triliun terjadi pada 2018. Setahun sebelum Pilpres 2019 digelar.
Besoknya giliran BPK merilis skandal Jiwasraya. Yang diangkat tentang manipulasi laporan keuangan. Siapa yang merampok uang 13,7 triliun tak terungkap. Baru mengungkap kesalahan penempatan investasi pada perusahaan tidak kredibel. Belum menyentuh substansi siapa yang bermain dibalik perampokan dengan kedok investasi.
DPR sampai hari ini belum bersikap. Jauh api dari panggang. Apalagi PDIP menolak pembentukan Pansus. Lengkap sudah nasibmu Jiwasraya. Satu persatu BUMN rontok. Rakyat cuma menonton. Tertipu oleh framing media dan buzzer.
Skandal perampokan bailout Bank Century senilai 6,7 triliun tak menyentuh perampok yang sebenarnya. Ada yang dikorbankan. Demikian pula perampokan Jiwasraya 13,7 triliun karam di laut Natuna. Bakal ada yang dikorbankan untuk menutupi mega skandal.
Apalagi dua hari terakhir, KPK melakukan OTT. Karam sudah skandal Jiwasraya ditelan isu. Perselingkuhan penjahat korporasi dan penjahat kekuasaan membuat skandal besar di Indonesia aman dan makin menggila.