Ilustrasi orang sedang membaca al-quran

Bagaimana Al Qur’an dihati Kita? 

    Ilustrasi orang sedang membaca al-quranIlustrasi orang sedang membaca al-quran

thayyibah.com :: Saudaraku, seberapa mesra kita dengan Al-Quran?

Seberapa bahagianya kita dengan Al-Quran?

Dan, seberapa rindunya kita dengan Al-Quran?

Jika kita kurang dekat, kurang bahagia, serta kurang rindu dengan Kalamullah, maka kita kurang peka dalam memaknai Al-Quran itu sendiri. Kita perlu merasakan keagungannya dari keagungan Dzat yang menurunkannya, merasakan kesempurnaannya dari kesempurnaan Dzat yang menurunkannya.

Saudaraku, peka lah bahwa Al-Quran turun dari Raja, Pemelihara, Sesembahan yang Maha Perkasa, Maha Mengetaui, Maha Kasih Sayang, sebagaimana ditekankan oleh Allah dalam beberapa permulaan surat :

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ

Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Az-Zumar :1)

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ

Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS Ghofir : 2).

تَنزِيلٞ مِّنَ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS Fushilat : 2)

Dan juga surat-surat lain yang semakna dengan ini semua.

Dengan kepekaan hati ini kita akan menerima Al-Qur’an dengan perasaan bahagia campur perasaan hormat, siap melaksanakan perintah, juga dengan perasaan cemas dan harap, serta kerinduan yang amat dalam, kok bisa?

Karena orang yang membaca Al-Qur’an berarti seakan mendapat kehormatan bermunajat dengan Allah, sekaligus seperti seorang prajurit yang menerima perintah dari atasan dan seorang yang mencari pembimbing mendapat pengarahan dari Dzat yang maha mengetahui.

Dan perasaan inilah yang digambarkan oleh Allah dalam Firmannya :

أولئك الذين أنعم الله عليهم من النبيين من ذرية آدم وممن حملنا مع نوح ومن ذرية إبراهيم وإسرائيل وممن هدينا واجتبينا إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكياً (سورة مريم الآية : 58 )

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis” (QS. Maryam: 58)

إن الذين أوتوا العلم من قبله إذا يتلى عليهم يخرون للأذقان سجداً ويقولون سبحان ربنا إن كان وعد ربنا لمفعولاً ويخرون للأذقان ويزيدهم خشوعاً (سورة الإسراء: 107-109)

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”(108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’ ” ( QS. Al-Israa: 107-109).

Maka, sekali lagi, Saudaraku..

Bagaimana Al-Quran di hati kita?

Sudahkah kita mesra dengan Al-Quran?

 

About A Halia