thayyibah.com :: Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait rencana pembentukan komponen cadangan pertahanan militer dari kalangan pelajar. Prabowo menyebut negara lain sudah melakukan hal terseut, salah satunya Amerika Serikat.
“Belum sempat bicara sama Bapak (Prabowo). Tapi saya akan bicara dengan Pak Menhan mengenai ini,” ujar Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Pendiri GoJek itu mengaku sejauh ini dirinya belum sempat berbicara dengan Prabowo terkait rencana tersebut. Sebab, dalam dua hari ini dia rutin mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana.
“Belum, saya belum sempat berbicara. Saya kan seharian ratas kemarin. Satu-dua itu topiknya saya kan. Jadi saya dua hari ini full ratas sama Pak Presiden,” jelas Nadiem.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan soal komponen-komponen dalam pertahanan Indonesia. Komponen itu terdiri atas komponen utama dan cadangan.
Dia menjelaskan, kekuatan TNI sebagai komponen utama untuk menghadapi ancaman militer terbuka. Sedangkan komponen lainnya bisa berasal dari rakyat non-militer.
“Kemudian pertahanan non-militer, yaitu ada unsur-unsur lain. Ini tentunya akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan sebagai contoh kita harus kerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan,” tutur Prabowo dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 11 Oktober 2019.
Pertahanan dari Kalangan Pelajar
Prabowo mengatakan, bisa saja Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghasilkan perwira dari kalangan pelajar. Bisa dari pelajar SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
“Pendidikan, latihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan untuk komponen cadangan nanti akan banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA. Bahkan sedini mungkin di SMP dan juga di perguruan tinggi,” ungkap Prabowo.