Thayyibah
Oleh : Tatak Ujiyati
Beberapa netizens ribut mempersoalkan dicopotnya atap salah satu JPO di Sudirman. Barangkali ia tak tahu, bahwa diturunkannya atap jembatan itu memang disengaja. Agar pusat kota Jakarta punya anjungan untuk melihat kota dari tengah jalan.
Menurut ahlinya, kekuatan koridor Sudirman-Thamrin adalah lansekap gedung-gedung pencakar langitnya. Selama ini kekuatan ini tidak dijadikan sebagai bagian dari pengalaman berjalan kaki di sana. Sayang sekali. Maka jembatan tanpa atap itu diharapkan akan menjadi anjungan baru bagi warga untuk menikmati lansekap Jakarta yang cantik.
Apalagi JPO yang itu memang menghubungkan area terbuka ke area terbuka lagi. Bukan menghubungkan area-area yang tertutup, semisal dari dalam gedung ke dalam gedung, atau perpindahan dari halte ke halte. Karena itu JPO yang itu memang menjadi bagian dari ruang terbuka.
Jika ingin menyeberang di JPO beratap, warga bisa berjalan sedikit. Di dekatnya sudah ada stasiun MRT Setiabudi Astra yang bisa jadi alternatif tempat penyeberangan orang.
Lihat foto-foto jembatan ini. Nampaknya upaya Pemprov DKI berhasil. Mulai banyak orang yang datang dan berfoto-foto dari jembatan ini. Alhamdulillah kita punya lebih banyak pilihan untuk menikmati Jakarta.
Kamu kapan mencoba?
(Foto-foto : Kreshna Aditya, Naufal Firman Yursak)
