Thayyibah
Oleh: Tarmidzi Yusuf
Biasanya sang juara ketika menang perlombaan gembiranya luar biasa. Sambil sujud syukur meluapkan rasa gembira. Disambut bagai pahlawan. Diarak keliling kota dengan membawa piala.
Pemain sepak bola ketika berhasil mencetak gol berjingkrak jingkrak di lapangan. Ada juga yang mengekspresikannya dengan melompat ala Bambang Pamungkas. Temannya mengucapkan selamat dengan memeluk pencetak gol.
Bila ada yang menang tanpa ekspresi kemenangan, tanpa pesta dan tanpa tanpa lainnya, mungkin menangnya off side tapi tidak disemprit oleh wasit. Bisa juga pemenangnya menyadari menangnya curang. Walaupun pesaingnya dalam pertandingan telah memberikan legitimasi dengan mengucapkan selamat atas kemenangannya tetap saja sang pemenang tidak percaya diri. Soalnya, penonton tidak memberikan legitimasi atas kemenangannya.
Menangnya sudah diatur skor oleh wasit. Penonton protes masuk ke area lapangan tak digubris oleh wasit. Keputusan wasit tetap jalan terus. Tak ada kartu kuning apalagi kartu merah. Ada pembantu wasit dan penonton tewas tak dipedulikan. Kemenangan tidak bisa dianulir wasit walaupun protes penonton seantero negeri.
Penganugerahan throphy kemenangan sunyi senyap tanpa pesta penonton. Throphy kemenangan dijaga super ketat. Semua akses menuju tempat penganugerahan kemenangan ditutup rapat.
Penonton tak memperdulikannya lagi. Kemenangan yang tak diakui. Kemenangan yang jauh dari pesta pora penonton karena penonton kecewa pemenang menang curang.
