Berbeda dengan orang dewasa, kelompok usia anak-anak termasuk bayi biasanya lebih rentan mengalami efek samping dari konsumsi obat-obatan. Itu sebabnya, sebagai orangtua, Anda diharuskan lebih jeli dan teliti dalam memilah-milah mana saja obat untuk anak yang boleh diberikan dan mana yang dilarang. Sudah tahukah Anda obat apa saja yang tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak?
Jenis obat untuk anak yang harus dihindari
Bagaimanapun kondisi kesehatan si kecil, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter terkait pemberian obat untuk anak. Alih-alih menyembuhkan penyakit anak, pemberian obat yang dilarang justru dapat membuat kondisi anak semakin memburuk.
Berikut beberapa jenis obat yang ternyata tidak dianjurkan untuk anak-anak:
1. Aspirin
Aspirin, yang terkadang ditulis sebagai salisilat atau asam asetilsalisilat, masuk ke dalam salah satu obat untuk anak yang tidak dianjurkan. Alasannya karena dalam banyak kasus, pemberian aspirin pada anak sering dikaitkan dengan penyakit sindrom Reye.
Sindrom Reye adalah suatu kondisi berbahaya yang ditandai dengan adanya kerusakan pada fungsi otak dan hati, sehingga berpotensi membuat anak mengalami kejang-kejang, koma, bahkan kematian ketika sudah tidak dapat ditolong. Sindrom ini bisa muncul secara tiba-tiba pada anak yang minum aspirin saat sedang mengalami flu atau cacar air.
Dibandingkan menggunakan aspirin, anak lebih disarankan untuk minum Tylenol (acetaminophen) atau Advil (ibuprofen) guna meredakan demam maupun nyeri.
2. Obat flu dan batuk yang dijual bebas
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), obat batuk dan flu yang dijual bebas atau over the counter (OTC) tidak boleh diminum oleh anak-anak di bawah usia 3 tahun. Sebab, obat flu dan batuk ini bisa menimbulkan berbagai efek samping yang mungkin belum mampu ditanggung oleh tubuh anak di usia yang masih terlalu dini.
Efek yang mungkin terjadi pada si kecil seperti sulit tidur, sakit perut, ruam merah, dan gatal-gatal. Bahkan, beberapa anak bisa sampai mengalami efek samping serius seperti jantung berdebar, kejang, hingga kematian.
Dalam beberapa kondisi tertentu, anak berusia 4 tahun ke atas diperbolehkan minum obat flu dan batuk OTC hanya jika dianjurkan oleh dokter dengan beberapa aturan khusus.
3. Obat antimual
Jika anak mengalami mual dan muntah, sebaiknya jangan berikan obat anti mual untuk meredakan gejalanya. Kebanyakan kasus mual dan muntah biasanya tidak akan berlangsung lama, bahkan bisa segera sembuh dengan istirahat yang cukup dan tanpa obat.
Memberikan obat antimual pada anak berisiko menimbulkan komplikasi berkelanjutan. Anak-anak baru diizinkan minum obat ini hanya bila disarankan oleh dokter, dan pastikan Anda mematuhi aturan konsumsinya.
Sumber: hellosehat