Perawatan luka operasi penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan komplikasi pascaoperasi lainnya. Perawatan yang dimaksud termasuk mengganti perban, menjaga luka operasi tetap kering, serta mencegah jahitan operasi robek karena aktivitas tertentu.
thayyibah.com :: Selain mencegah infeksi dan komplikasi lain akibat operasi, memahami cara perawatan luka operasi yang benar juga diperlukan untuk memaksimalkan hasil operasi. Hal ini karena hasil operasi tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan tindakan operasi saja, namun juga oleh perawatan luka setelah operasi.
Luka Operasi Jangan Sampai Terkena Air
Salah satu perawatan yang perlu dilakukan adalah menjaga luka operasi agar tidak terkena air. Luka operasi tidak boleh terkena air pada 24 jam pertama setelah operasi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak mandi pada hari pertama. Untuk membersihkan tubuh, Anda dapat menyekanya menggunakan kain atau spons.
Pada jenis operasi tertentu, Anda mungkin diperbolehkan untuk mandi pada hari kedua. Namun, Anda akan disarankan mandi dengan shower agar lebih mudah mengatur arah air menjauhi daerah luka operasi. Hal ini perlu dilakukan karena luka operasi yang basah dapat terbuka kembali.
Anda juga tidak diperkenankan untuk berenang atau berendam hingga jahitan dilepas. Bila perban basah dan luka operasi terkena air, Anda perlu mengganti perban dan mengeringkan luka dengan handuk yang kering. Tanyakan pada dokter apakah Anda perlu mengenakan perban yang tahan air.
Ganti Perban Penutup Luka Operasi secara Berkala
Saat mengganti perban, jangan lupa untuk memperhatikan luka operasi. Infeksi luka operasi biasanya dapat terjadi dalam satu bulan pertama setelah operasi. Beberapa tandanya adalah luka operasi berwarna merah dan mengeluarkan nanah, serta daerah di sekitar luka menjadi bengkak, hangat, dan nyeri.
Segera konsultasikan ke dokter bedah bila Anda mengalami keluhan tersebut. Perlu diketahui, infeksi luka operasi juga bisa disertai dengan demam.
Jahitan agar Tidak Robek
Luka operasi di perut perlu mendapat perhatian khusus karena luka tersebut paling rentan untuk robek dibandingkan luka operasi di bagian tubuh lain. Hal ini karena tekanan di dalam perut sering kali meningkat, misalnya akibat batuk, bersin, atau mengejan saat buang air besar (BAB).
Untuk mencegah robeknya jahitan luka operasi di perut, Anda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini:
- Bila Anda ingin bersin, batuk, atau muntah, pegang bantal dengan lembut tetapi kuat di atas luka operasi. Tindakan ini perlu dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah operasi..
- Tingkatkan konsumsi serat dalam makanan Anda dan berkonsultasilah dengan dokter bila Anda mengalami sembelit setelah operasi. Dokter dapat memberikan obat pencahar kepada Anda.
Sedangkan secara umum, tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah robeknya luka jahitan di bagian tubuh mana pun adalah:
- Jangan menggaruk luka operasi meskipun terasa gatal, sebab tindakan tersebut berisiko menyebabkan benang jahitan terlepas.
- Hindari olahraga yang dapat menyebabkan tekanan pada area jahitan luka, misalnya bermain sepak bola, bulu tangkis, atau olahraga berat lainnya.
Kapan Jahitan Perlu Dilepas?
Waktu pelepasan jahitan ditentukan berdasarkan lokasi luka operasi. Berikut ini adalah waktu pelepasan jahitan berdasarkan lokasi luka operasi:
- Wajah: 3-5 hari
- Kulit kepala dan lengan: 7-10 hari
- Dada, perut, tangan, dan tungkai: 10-14 hari
- Telapak tangan dan kaki: 14-21 hari
Sedangkan jahitan di daerah persendian memerlukan waktu yang lebih lama untuk lepas jahitan.
Perlu Anda ketahui, tidak semua jahitan harus dilepas. Ada beberapa jenis benang operasi yang dapat diserap oleh tubuh setelah beberapa waktu, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan lepas jahitan.
Dengan menerapkan cara perawatan luka operasi yang tepat dan mengikuti anjuran dokter, hasil operasi akan optimal dan kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah operasi akan lebih kecil. Jangan ragu untuk menghubungi dokter, jika Anda menemui kendala selama melakukan perawatan luka operasi.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, SpB, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)
Sumber: alodokter.com