thayyibah.com :: Sekali atau dua kali, mungkin masih tidak masalah ketika si kecil tampak cuek dengan segala perkataan yang Anda lontarkan. Akan tetapi, orangtua mana yang tidak merasa jengkel jika kebiasaan buruk tersebut terus berlanjut berkali-kali. Itu sebabnya, penting untuk menanamkan rasa peduli anak dengan orang-orang di sekitar sejak dini. Lantas, bagaimana cara menghadapi ketika anak tidak mau mendengarkan perkataan orangtua?
Apa penyebab anak tidak mau mendengarkan perkataan orangtua?
Alasan paling utama mengapa anak enggan mendengarkan perkataan orangtua yakni karena tidak menyukai apa yang Anda sampaikan. Maksudnya, anak biasanya cenderung tidak setuju sehingga tidak ingin melakukan apa yang Anda minta.
Contohnya begini, saat Anda memintanya untuk meminjamkan mainan yang sedang ia pegang kepada adik atau temannya, si kecil bisa saja berpura-pura tidak mendengar. Sebenarnya bukan bermaksud mengabaikan perkataan Anda, hanya saja kadang ia merasa belum atau tidak ingin melakukan apa yang Anda perintahkan.
Kondisi tersebut umumnya terjadi ketika anak mulai memiliki prioritas sendiri tentang dirinya. Atas dasar itulah, ketika Anda meminta untuk melakukan A, B, atau C, si kecil bisa seolah tidak peduli.
Lagi-lagi, karena ia punya pandangan mengenai keinginan serta ketidakinginan akan suatu hal. Mungkin hal itu yang kemudian membuat anak menjadi lebih selektif, sehingga terkesan tidak mau mendengarkan perkataan Anda sebagai orangtua.
Cara menghadapi anak yang tidak mau mendengarkan perkataan orangtua
Tidak dapat dipungkiri, menghadapi anak yang tidak mau mendengarkan imbauan orangtua bukan perkara mudah. Salah perlakuan sedikit saja, mungkin bisa membuat anak semakin enggan menuruti apa yang Anda minta.
Nah, agar si kecil bisa lebih diatur dan mau mendengarkan perkataan Anda, beberapa tips berikut ini bisa Anda terapkan:
1. Pastikan perhatian anak fokus pada Anda
Sebelum memerintahkan anak untuk melakukan sesuatu, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan kalau perhatiannya tidak terbagi. Jika anak sedang sibuk dengan mainannya, atau terlalu konsen menonton kartun kesukaannya, usakan pandangannya sudah beralih kepada Anda.
Setelah itu, baru Anda boleh mengajaknya bicara. Sebab ketika Anda langsung berbicara panjang lebar di saat Anda sedang fokus dengan suatu hal, bisa jadi ia justru tidak mengerti apa yang Anda katakan.
Jadi, sebelum Anda memberinya perintah, sebaiknya panggil anak dengan lembut, hentikan aktivitasnya, dan buat kontak mata. Dengan begitu, anak bisa lebih mau mendengarkan serta paham mengenai apa yang harus dilakukannya, dan tidak akan mengabaikan perkataan orangtua.
2. Minta anak untuk mengulangi perkataan Anda
Demi memastikan anak telah mendengarkan orangtua dengan baik, tidak perlu ragu untuk memintanya mengulangi perkataan Anda sebelumnya. Tanyakan pada anak, “Jadi, kakak udah paham sama apa yang bunda bilang tadi?” lalu tunggu jawabannya.
Misalnya, “Iya, jadi kakak cuma boleh main mainan ini sebentar lagi, terus gantian sama adek, ‘kan, bun?”. Jika apa yang diulanginya sesuai dengan permintaan Anda, tandanya ia sudah paham dengan apa yang harus dilakukannya.
Jangan lupa, tanyakan juga pada anak apakah ada pertanyaan atau hal lain yang ingin ia sampaikan terkait permintaan Anda. Tujuannya agar anak juga bisa bebas mengungkapkan keinginan atau ketidakinginan atas apa yang Anda perintahkan.
3. Beri peringatan
Apabila anak tampak tidak mau mendengarkan permintaan yang orangtua sampaikan tadi, tidak masalah untuk memberinya sedikit peringatan. Ambil contoh, ketika sudah waktunya pulang sekolah tapi anak masih bersikeras untuk bermain, Anda bisa menyampaikan peringatan yang lembut tapi tetap tegas.
Misalnya, “Oke kakak boleh main, tapi bunda tunggu sampai 10 menit lagi, ya, abis itu kita pulang. Kakak kan belum makan”. Kemudian, ingatkan anak kembali ketika waktunya sudah hampir tiba.
Adanya sedikit peringatan tapi dengan tetap memberikannya kesempatan, biasanya membuat anak lebih patuh dan bertanggung jawab atas permintaan Anda. Selain itu, usahakan jangan hanya memerintahkannya untuk melakukan sesuatu saja, tapi berikan juga alasan kenapa hal tersebut harus dilakukannya.
4. Hindari sikap yang terlalu keras pada anak
Secara sengaja atau tidak, mungkin orangtua pernah mengomel, berteriak, atau bahkan membentak anak ketika tidak mau mendengarkan perintah. Sebisa mungkin, hindari cara-cara tersebut.
Memang, di awal anak mungkin saja takut sehingga langsung mematuhi perkataan Anda. Namun lama kelamaan, cara tersebut tanpa sadar malah membuat anak masa bodoh dan mengabaikan permintaan Anda.
Ketimbang harus melalukan cara yang terlalu keras tersebut, solusi yang tepat ketika anak tidak mau mendengarkan orangtua adalah mengajaknya bicara baik-baik.
Ketika suasana sedang tenang dan anak sedang dalam mood atau perasaan yang baik, sampaikan apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukannya. Khususnya saat Anda sedang memintanya untuk melakukan suatu hal.
5. Puji si kecil saat ia mendengarkan perkataan Anda
Selayaknya anak-anak pada umumnya, mereka biasanya senang ketika dipuji atas keberhasilan yang bisa dilakukannya. Maka itu, coba sampaikan betapa bangganya Anda ketika anak bisa menjadi pendengar yang baik, dan mau menuruti permintaan Anda.
Cara ini juga dapat membuat anak lebih terpacu untuk mendengarkan perintah orangtua selanjutnya dan tidak mengabaikannya, karena tahu dirinya dibanggakan.