thayyibah.com :: Umumnya, bayi akan memiliki gigi pertama pada usia 6 bulan. Gigi yang pertama muncul, yaitu bagian depan bawah. Kemudian, akan disusul dengan tumbuhnya gigi lain di bagian depan atas. Jika Anda menemukan gigi bayi tumbuh renggang, haruskah Anda khawatir?
Normalkah jika gigi bayi tumbuh renggang?
Gigi renggang atau bersela-sela dikenal dengan istilah diastema. Kondisi ini menciptakan adanya ruang-ruang antargigi.
Jika celahnya kecil, biasanya tidak akan terlalu kentara. Sebaliknya, jika celahnya cukup besar, tentu akan mengurangi penampilan dan kerapian gigi anak.
Lantas, normalkah jika si kecil punya kondisi gigi seperti ini? Tumbuhnya gigi dengan jarak yang berjauhan tidak menandakan adanya masalah pada pertumbuhan bayi.
Jadi, orangtua tidak perlu cemas. Meski begitu, Anda harus tetap mencari tahu penyebabnya agar kondisi ini bisa ditangani dengan tepat.
Gigi bayi yang tumbuh renggang disebabkan oleh banyak faktor. Umumnya, disebabkan oleh ukuran gigi dan tulang rahang yang tidak sesuai.
Ukuran gigi yang kecil pada rahang yang besar akan membuat jarak gigi satu dengan yang lainnya berjauhan.
Selain karena ukuran gigi dan rahang yang tidak sesuai, gigi bayi yang tumbuh jarang-jarang ini juga disebabkan oleh genetik.
Jika ayah maupun ibu memiliki kondisi diastema alias gigi renggang, kemungkinan besar sang anak juga akan memiliki kondisi serupa.
Kemudian, adanya celah pada gigi juga bisa terjadi karena pertumbuhan jaringan berlebih yang membatasi garis gusi dengan gigi.
Kebiasaan buruk seperti mengisap jempol juga diketahui turut memicu terbentuknya celah di antara gigi.
Peradangan di gusi akibat infeksi juga bisa menyebabkan gigi bayi tumbuh renggang. Peradangan menyebabkan gusi dan jaringan yang menopang gigi menjadi rusak. Akibatnya, bayi bisa kehilangan gigi sehingga menciptakan celah.
Cara mengatasi gigi bayi tumbuh renggang
Bagi bayi atau balita dengan kondisi gigi renggang, kemungkinan besar akan berubah jadi lebih baik ketika besar.
Mengapa? Pasalnya, gigi renggang yang tumbuh pada usia itu bukanlah gigi permanen. Seiring waktu gigi susu akan copot tergantikan dengan gigi permanen yang kuat dan lebih besar sehingga dapat mengisi bagian yang bercelah.
Jika gigi anak yang tumbuh masih juga renggang dan tidak proporsional, perawatan tambahan mungkin diperlukan.
Perawatan gigi renggang pada anak biasanya akan disesuaikan dengan penyebabnya. Agar lebih jelas, mari bahas satu per satu cara mengatasinya berikut ini:
Kawat gigi
Pemakaian kawat gigi merupakan perawatan yang paling umum untuk mengatasi diastema. Kawat yang memiliki braket akan menekan gigi secara perlahan untuk menutupi celah.
Scaling dan root planing
Jika gigi bayi tumbuh renggang disebabkan oleh masalah gusi, dokter akan membantu Anda untuk meringankan gejala sekaligus menghentikan peradangan.
Pada kasus peradangan parah, si kecil mungkin harus menjalani prosedur pembersihan gigi, seperti scaling atau root planing untuk menghilangkan plak dan bakteri.
Anda dan dokter perlu membuat jadwal pemeriksaan gigi si kecil secara rutin, setelah perawatan tersebut dilakukan.
Pembedahan
Bila gigi yang tumbuh renggang terjadi akibat tidak sesuainya ukuran gigi dengan rahang, maka prosedur pembedahan akan dilakukan.
Prosedur ini menggunakan komposit mirip seperti gigi yang ditempatkan pada celah sekaligus memperbaiki gigi yang terkelupas atau retak. Dengan begitu, celah gigi akan hilang dan gigi menjadi lebih rapi.
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, lakukanlah konsultasi pada dokter gigi anak. Dokter akan menemukan penyebab dan memilih perawatan yang sesuai dengan usia dan kondisi gigi anak.
Sumber: Hellosehat.com