thayyibah.com :: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar acara buka bersama untuk sejumlah duta besar dan diplomat negara mayoritas Muslim di Gedung Putih, Senin (13/05/2019). Ia bahkan menyebut agenda tersebut sebagai ‘hak istimewa yang luar biasa’.
Menurut Trump, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berbagi kepedulian, saling memberi dan melayani sesama warganegara, serta menjadi lebih dekat antar keluarga dan komunitas.
“Ramadhan adalah saat ketika orang-orang bergabung untuk mengejar harapan, toleransi, dan perdamaian. Dalam semangat inilah kita bersatu malam ini,” kata Trump, dikutip dari VoA America, Jumat (17/05/2019).
Tahun ini merupakan yang kedua kalinya bagi Trump menggelar buka puasa bersama. Tahun 2017 lalu, Trump tidak menjalankan tradisi yang telah dimulai oleh Presiden Bill Clinton sejak 1996 silam.
Namun, ada yang aneh dalam acara buka bersama tersebut. Pasalnya, acara yang digelar Trump itu tidak dihadiri oleh organisasi Muslim Amerika maupun anggota parlemen AS yang beragama Islam.
Hal ini persis seperti jamuan buka bersama yang digelar Trump tahun 2018 lalu.
Diketahui, Trump memang memiliki sentimen tinggi terhadap komunitas Muslim di Amerika. Hal itu bahkan ia ungkapkan ketika masih menjalani kampanye pemilihan presiden tahun 2016 silam. (thayyibah.com)