Breaking News
Grafik real count perolehan suara sementara (Foto : Istimewa)

KPU Tidak Bisa Curang Seenaknya

Dr. Ahmad Fauzi, ahli dari ITB

Grafik real count perolehan suara sementara (Foto : Istimewa)

Lulusan terbaik di Amerika Serikat akan menguliti KPU, setajam silet, rasanya ingin menangis tapi air mata mahal , InsyaAllah Prabowo menang total. Inilah jawaban kenapa angka kemenangan Prabowo merosot tajam dalam waktu 4 jam Shubuh.

KPU kita sedang dalam tekanan hebat untuk mempermainkan sentimen psikologis mental pemilih paslon capreswapres 02, dengan pola yang sangat terbaca (minimal oleh kepala yang jernih dan tidak emosional).

Normal bila kita semua kaget tetapi jangan sampai baper bila dalam seminggu ke depan berjumpa angka-angka magis dipengumuman hitung resmi KPU. Kita sesungguhnya harus iba bila KPU kita tercinta tersandera jadi kuda tunggang yang dipecut-pecut untuk menyudutkan opini seolah-olah paslon capreswapres 01 “unggul dengan stabil”: hal yang tidak rumit untuk praktisi statistik dan data entry yaitu dengan memasukkan dan memutakhirkan hanya data suara TPS yang dimenangkan 01 saja dijam-jam normal pantauan publik (6 pagi sampai tengah malam). Sesuai “himbauan” demi bapak terhibur. Kalau lihat konpers nya Rabu lalu tampak jelas capresnya manyun, ketua parpol koalisinya mingkem. Kalau saja bisa bocor tuh dokumentasi suasana TKN di Jakarta Theater isi kolam bisa putar lagu gugur bunga. Hening, macam konperensi kebatinan.

Praktik input data demikian sah, tidak melanggar hukum, tidak pula melanggar etika statistik. Sementara untuk masukan dan pemutakhiran data TPS yang dimenangkan 02 setiap hari dilakukan sebagai selipan-selipan dan sisipan-sisipan dengan durasi masukan dan pemutakhiran yang paaaaanjaaaaang dan laaaaamaaaaa, dengan ciri keluar tampilan “under maintenance”. Jam tidur biasanya mereka isi dengan TPS-TPS yang menang 01 maupun 02 tipis-tipis, seperti Rabu 17 April malam lalu.

Tetapi janganlah kita menjadi khawatir, karena itu hanyalah strategi mengulur waktu saja. Bagaikan klausul “apa permintaan terakhirmu” sebelum seseorang pesakitan dieksekusi mati.

Sebelum menulis ini saya menulis posting: “Seberapa lama nih kalian bisa tahan banyakin nginput hasil TPS yang skor 02 nya memble? Stok makin tipis ya Om-Om?”

Karena diawal-awal mereka akan paksakan diri memasukkan data TPS-TPS dari lokasi pro 01 semacam Papua, PapBar, Maluku, NTT, Bali, Sulut, Sulbar, segmen Jabar yang basis RK dan Dedi, segmen Jatim yang basisnya Risma, segmen Sumut yang masuk LBP network dan basis Djarot, Jakarta wilayah naga di utara-barat dan kawasan elit yang parno FPI, Babel area ko Ahok, dst. Dengan urutan gilir acak tentunya. Kenapa tidak Jateng? Jateng disiapkan dan dihadirkan belakangan bagai David de Gea di Manchester United, benteng terakhir untuk menghadapi kenyataan pahit runtuhnya perlawanan. Jangan kaget jika nanti angka-angka fantastis perolehan paslon capreswapres 02 dalam hitungan KPU membubung dengan pasti, bahkan diproyeksikan menembus angka 55% sebagai senyum pencibiran untuk pemilih paslon capreswapres 02.

Sampai di sini, saya berhenti dahulu untuk mengingatkan kita semua: waktu tahun 2014 presiden menang dengan angka 53%, orang buta statistik pun tahu batas itu tak mungkin ditembus oleh orang yang sama dengan tambahan prestasi mengecewakan rakyat yang spektakuler. Dalam hal appraisal atau jualan barang bekas (bukan barang antik) tidak ada orang yang bakal taruh value atau harga lebih mahal daripada value/harga barunya. Mungkin hanya seorang Patrick atau Spongebob yang sedungu itu.

Jadi kalau kita melihat angka 55% dalam kurun waktu agak lama, dalam beberapa hari, justru bersiap-siaplah buat tumpeng syukuran. Kurun waktu di angka itu disetting untuk membentuk opini kibar bendera putih dan psikologi desperasi massa 02.

Saya juga menulis, “Gue demen banget ni kayak main tahan-tahanan kartu balak ala gaplean poskamling. Jangan lupa beli Neril dulu, mana tahu rontok rambut kalian saat garuk-garuk bingung mana lagi yang bisa diinput sebelum mulai input hasil-hasil TPS yang rakyatnya ingin perubahan .”  Karena setelah 55% inilah kapal akan mulai oleng, Kapten. Tidak ada cerita mereka tidak memasukkan data TPS 02. Suara Jateng pun tidak akan tangguh membendung fakta riil yang ada. Kayak De Gea disikat Messi kemarin.

Tetapi, menanti selalu membuat baper, benar gak? Menjadi sangat was-was bilamana tiada berbuat sementara selalu ada peluang diperdaya oleh muslihat geng Nganu.

Nah, jalan satu-satunya kita bisa proaktif adalah dengan menempel dan mengawal C1 dengan maksimal. Jika kita berhasil menempel dan menjaga C1 sampai diperhitungan rekap real count KPU, maka akan terjadi perubahan pada akhir bulan April ini dengan pergerakan suara paslon capreswapres 02 akan terus melaju stabil hingga 58%, 59% bahkan mungkin lebih.

Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur