Banyak orang rajin membersihkan rumah tapi mengabaikan kualitas udara di dalamnya. Padahal, polusi udara tidak hanya ada di luar ruangan, tapi juga di dalam rumah yang dapat memengaruhi kualitas udara yang dihirup sehari-hari.
Kualitas udara di dalam rumah perlu diperhatikan, sebab berpengaruh pada kondisi kesehatan penghuninya. Jika kualitas udara di dalam rumah Anda buruk, maka risiko terkena penyakit akan semakin besar. Itu sebabnya, penting memahami cara menjaga kualitas udara di dalam rumah.
Berbagai Efek Kualitas Udara Buruk
Polusi udara merupakan salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang mengancam nyawa. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), angka kematian akibat polusi udara mencapai 7 juta orang. Sekitar 3,3 juta di antaranya meninggal karena pengaruh udara yang buruk di dalam ruangan.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kualitas udara di rumah menjadi buruk, misalnya asap rokok, debu, pestisida, gas, jamur, material bangunan, atau serbuk sari.
Dalam jangka panjang, berbagai zat penyebab polusi udara (polutan) tersebut, berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain:
- Infeksi saluran pernapasan
- Penyakit jantung koroner
- Emfisema
- Kanker
- Stroke
Kualitas udara yang buruk juga berpotensi memperparah kondisi beberapa penyakit, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, gangguan jantung, dan diabetes. Selain itu, juga dapat membahayakan kehamilan dan janin.
Cara Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
Menjaga kebersihan udara di dalam rumah tidak semudah membersihkan debu di lantai atau kotoran di meja. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kualitas udara di dalam rumah, yaitu:
- Rutin membersihkan rumah secara menyeluruh
Untuk menjaga kebersihan udara di dalam rumah, Anda bisa membersihkan karpet dengan vacuum cleaner atau alat penyedot debu, dan merapikan barang-barang yang berantakan untuk mengurangi penumpukan debu serta jamur. Lakukan kegiatan ini secara menyeluruh dan rutin, setidaknya seminggu sekali.
- Mengganti penyaring udara pada AC
Jika Anda memiliki pendingin ruangan (AC), pastikan Anda selalu membersihkannya secara rutin, khususnya di bagian filter atau penyaring udara. Hal ini bertujuan agar debu dan polutan yang terperangkap di dalam filter tidak bersirkulasi kembali ke dalam ruangan. AC yang jarang dibersihkan berisiko meningkatkan penggunaan energi, dampaknya biaya listrik Anda juga akan meningkat dan tidak ramah lingkungan. Jadi, usahakan memilih AC yang ramah lingkungan, selain menjaga lingkungan rumah tetap nyaman, Anda juga menghemat pemakaian energi listrik.
- Meletakkan tanaman di luar rumah
Menyimpan tanaman di dalam rumah bisa menjadi sumber oksigen bagi tubuh. Tapi di sisi lain, tanaman juga berisiko memicu perkembangan jamur yang dapat menjadi sumber polusi di dalam rumah. Jika Anda mudah mengalami alergi, sebaiknya jangan menyimpan tanaman di dalam rumah.
- Membuka jendela setiap hari
Ventilasi berfungsi untuk membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lancar. Agar kualitas udara di dalam rumah terjaga, pastikan Anda selalu membuka jendela, khususnya pada siang hari. Hal ini bertujuan agar udara kotor di dalam rumah bisa bergerak keluar dan rumah terasa lebih segar.
- Memasang alat pembersih udara
Pembersih udara bisa menjadi solusi jika Anda memiliki alergi terhadap debu atau partikel di udara. Alat ini berfungsi untuk membersihkan polutan yang berpotensi mengganggu kesehatan Anda. Meski mungkin tidak akan membersihkan udara secara menyeluruh, tapi setidaknya pembersih udara bisa mengurangi tingkat polusi udara di rumah.
Jangan biarkan udara kotor di rumah mengganggu kesehatan Anda dan keluarga. Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gangguan kesehatan akibat sering terpapar polusi udara, yang gejalanya dapat berupa sesak napas, sakit kepala, batuk, pilek, serta iritasi di hidung, tenggorokan, dan kulit.