Ustad Hasan Al Bubarok Bima :
Yusuf Mansur Telah Praktekkan Kedustaan dan Kemusyrikan
Ada beberapa koreksi buat Yusuf Mansur.
- Yusuf Mansur menceritakan bahwa dia pernah didatangi oleh Rasulullah di waktu sadar ( bukan mimpi).
✍Tanggapan :
Ini adalah kedustaan. Sesungguhnya Rasulullah Muhammad adalah manusia biasa seperti kita, yang membedakan nya adalah beliau mendapatkan wahyu sementara kita tidak. Allah berfirman :
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ
” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.”( QS. Al Kahfi 110).
Dan beliau telah d ampuni dosa dosanya.
Allah berfirman :
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
“Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus.” (Surat Al-Fath, Ayat 2),
Namun bukan berarti beliau bisa hadir untuk mengawasi kita. Karena beliau sudah meninggal dunia. Allah mengingkari akan hal ini :
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ. لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku bisa berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang dia ucapkan saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun: 99 – 100).
- Yusuf Mansur mengatakan bahwa dia tidak mau membuang sampah sembarangan, tidak mau melakukan dosa, tidak mau lalai diri shalat witir dan lainnya, karena jika lalai maka Rasulullah langsung datang menemuinya kemudian menegurnya diwaktu sadar. Dan beliau berkeyakinan bahwa Rasulullah selalu ada di situ untuk mengawasinya.
✍Tanggapan :
Ini jelas jelas dusta atas nama Rasulullah.
Rasulullah bersabda :
من كذب على متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
“Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku( menceritakan sesuatu yang tidak pernah Rasul katakan atau kerjakan,pent). Maka siap siaplah menempati tempat duduknya di neraka”.( HR. Muslim no. 3, Baabu Tagliidzil Kadzibi alaa rasuulillah, cet.Daarul Hadits).
Karena yang Maha melihat dan mengawasi hanyalah Allah. Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (. QS. An Nisa 1).
- Yusuf Mansur juga mengatakan bahwa dia melakukan ibadah itu semua bukan karena yang lainnya tapi karena Rasulullah.
Tanggapan :
Ini adalah bentuk kesyirikan. Karena semua ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah.
Allah berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” ( QS. Al An’am 162).
- Yusuf Mansur berdalil dengan ayat :
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ
“Ketahuilah bahwa di tengah tengah kalian ada Rasulullah.” (QS. Al Hujurat 7).
✍Tanggapan
Di dalam menafsirkan ayat , Ibnu Katsir telah menjelaskan dalam kitab Tafsirnya bahwa kita harus terlebih dahulu melihat ayat sebelum dan sesudahnya agar bisa memahaminya. Ayat sebelumnya yaitu al Hujurot ayat 6, itu asbabun Nuzulnya secara ringkas : Ada seorang sahabat yang bernama Walid bin Uqbah yang di utus oleh Rasulullah untuk memungut zakat suatu kaum agar membayar zakat, lalu kaum tersebut keluar untuk menyambut utusan Rasul tersebut karena mereka senang datangnya utusan Rasulullah. Namun sahabat itu merasa takut dan gemetar dan langsung membalikkan badan dan pulang menemui Rasulullah dan memberitaukan bahwa kaum tersebut ingin menghadang dan membunuhnya, maka turunlah ayat ini.
Adapun ayat yang ke tujuh, perintah untuk selalu mengagungkan Rasulullah karena beliau saat itu masih hidup dan berada di sisi para sahabat.
Ibnu katsir mengatakan :
اعلموا أن بين أظهركم رسول الله فعظموه ووقروه وتأدبوا معه وانقادوا لأمره فإنه أعلم بمصالحكم وأشفق عليكم منكم ورأيه فيكم أتم من رأيكم لأنفسكم.
Ketahuilah bahwa di sisi kalian ada Rasulullah, maka hendaklah kalian menghormatinya, memuliakannya serta bersopan santunlah dalam menghadapinya dan ikutilah perintahnya….”( Kitab Tafsir Ibni Katsir 4/250).
Oleh karenanya, ayat ini menunjukkan bahwa beliau masih hidup dan berada di sisi sahabat.
(Artikel ini dimabil dari status fb Hasan Al Mubarok Bima yang dia tayangkan pada 20 Desember 2017. Artikel ini sudah diedit oleh redaksi tapi tidak mengurangi kontenya. Judul di atas adalah dari redaksi)