thayyibah.com :: Bandung – Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyatakan gerhana bulan total terlama pada abad 21 akan terjadi pada 28 Juli 2018. Proses gerhana bulan total itu dimulai ketika piringan bulan mulai memasuki penumbra Bumi pukul 00.13 WIB.
Menurut Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly usai piringan bulan mulai memasuki penumbra bumi, kecerlangan bulan lebih redup dibandingkan dengan kecerlangannya sebelum gerhana. Perubahan kecerlangan ini tidak dapat dideteksi oleh mata tanpa alat.
“Hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana dan setelah gerhana,” kata Muhamad Sadly dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa, 24 Juli 2018.
Sadly mengatakan ketika piringan bulan memasuki umbra Bumi pukul 01.24 WIB, fase gerhana sebagian dimulai. Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi.
Sadly menjelaskan semakin lama maka bagian gelap ini semakin besar, hingga akhirnya seluruh piringan bulan memasuki umbra Bumi pukul 02.30 WIB. Sejak itu, kata Sadly, bagian bulan memerah dan mencapai puncak merah yang merupakan saat puncak gerhana pada pukul 03.22 WIB.
“Memerahnya piringan bulan ini karena cahaya Matahari dihamburkan atmosfer Bumi, selanjutnya bagian cahaya merahnya diteruskan sampai Bulan. Karena itu fase totalitas Gerhana Bulan Total akan berwarna kemerahan,” ujar Sadly.
Peristiwa memerahnya piringan bulan saat fase totalitas ini, sambung Sadly, berakhir pukul 04.13 WIB ketika piringan bulan memasuki penumbra bumi. Piringan bulan terlihat gelap kembali ditambah adanya bagian terang pada piringan bulan, yang menandakan peristiwa gerhana bulan sebagian kembali terjadi.
Seiring waktu, bagian terang semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan bulan meninggalkan umbra bumi pukul 05.19 WIB. Saat itu, bulan berada di bagian penumbra bumi, sehingga peristiwa gerhana bulan penumbra kembali terjadi.
“Kini bulan semakin cerlang, meskipun kurang cerlang dibandingkan purnama biasa hingga gerhana selesai pukul 06.30 WIB saat Bulan meninggalkan penumbra Bumi,” jelas Sadly.
BMKG menyatakan seluruh rangkaian fase gerhana bulan total dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, dengan catatan semakin ke arah Barat, pengamat akan berkesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fasenya, mengingat gerhana masih berlangsung sebelum bulan terbenam.
Sumber: liputan6.com