thayyibah.com :: Sebagai orangtua, Anda tak perlu cemas saat melihat gigi anak ompong di masa pertumbuhannya. Pasalnya, gigi yang copot tersebut akan segera digantikan oleh gigi permanen – alias gigi dewasa. Namun, bagaimana kalau gigi permanennya tak kunjung tumbuh hingga bertahun-tahun lamanya? Apa penyebabnya? Cari tahu lewat ulasan berikut ini.
Wajarkah kalau gigi anak ompong dan tak kunjung tumbuh gigi baru?
Manusia umumnya akan mengalami dua kali masa pertumbuhan gigi. Pertama, gigi susu mulai tumbuh saat bayi berusia 6 bulan dan terus berlangsung hingga 2 sampai 3 tahun.
Memasuki usia lima tahun, anak akan mengalami gigi susu copot dan kemudian digantikan oleh gigi permanen atau gigi dewasa. Pertumbuhan gigi permanen ini biasanya membutuhkan waktu satu minggu sampai enam bulan sejak gigi susunya copot.
Namun, nyatanya beberapa anak yang gigi susunya copot tidak langsung tumbuh gigi baru. Hal ini bahkan berlangsung selama bertahun-tahun. Akibatnya, gigi anak ompong dan terkadang membuatnya jadi tidak percaya diri.
Dennis J. McTigue, seorang profesor kedokteran gigi anak dari Ohio State University di Amerika Serikat, mengungkapkan kepada Baby Center bahwa kondisi ini merupakan hal yang normal. Kasus ini disebut sebagai delayed eruption, yaitu pertumbuhan gigi permanen yang terlambat.
Apa saja penyebab gigi permanen anak telat tumbuh?
Pada dasarnya, gigi permanen berasal dari benih gigi yang terdapat di dalam gusi sejak lahir. Selama ada benih gigi, maka gigi yang copot tentu akan segera digantikan dengan pertumbuhan gigi baru.
Namun, beberapa orang nyatanya tidak memiliki benih gigi permanen di dalam gusinya. Artinya, saat gigi susunya copot, ia tidak memiliki cadangan gigi yang bisa menggantikan gigi copot tersebut. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab gigi anak ompong dalam waktu yang lama.
Gigi permanen anak yang tak kunjung tumbuh juga dapat disebabkan karena trauma gigi. Trauma gigi tersebut dapat berupa gigi yang copot karena terjatuh atau pukulan keras di kepala atau langsung pada bagian gigi.
Ketika gigi copot sebelum waktunya, hal ini akan menyebabkan area sekitar gigi yang copot mengalami perdarahan di dalam gusi. Hal ini dapat menyebabkan gigi anak tampak hitam dan gigi permanennya jadi sulit tumbuh.
Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan gigi permanen anak tidak cepat tumbuh setelah gigi susunya copot, di antaranya:
1. Genetik
Faktor keturunan atau genetik dapat memengaruhi perkembangan anak, termasuk pertumbuhan giginya. Kalau Anda pernah mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi permanen dibandingkan teman sebaya Anda, maka kemungkinan besar anak Anda juga akan mengalami masalah yang sama.
2. Status gizi
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi cenderung mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi permanen. Pasalnya, gigi dan gusi anak tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Akibatnya, gigi anak jadi telat tumbuh.
3. Jenis kelamin
Anak perempuan umumnya lebih cepat berbicara daripada anak laki-laki. Nyatanya, hal ini nyatanya juga memengaruhi kesehatan gigi dan gusinya.
Anak perempuan rata-rata mulai tumbuh gigi susu di usia empat sampai enam bulan, lebih awal daripada anak laki-laki. Dengan demikian, kemungkinan pertumbuhan gigi permanennya juga cenderung lebih cepat dan lebih mudah daripada anak lelaki.
4. Postur tubuh
Anak-anak yang memiliki postur tubuh yang besar cenderung lebih mudah menumbuhkan gigi permanen daripada anak-anak yang postur tubuhnya kecil. Selain itu, bayi prematur cenderung mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi permanen daripada bayi yang cukup bulan.
5. Penyakit tertentu
Dalam kasus yang jarang, masalah gigi permanen sulit tumbuh disebabkan oleh kondisi gusi yang mengeras. Saat gusi anak mengeras, benih gigi permanen akan kesulitan mencari jalan keluar agar bisa tumbuh dan menggantikan gigi susu yang copot. Alhasil, pertumbuhan gigi permanen anak jadi terhambat.
Selain itu, faktor hormonal juga dinilai berperan kuat dalam perkembangan gigi. Ini sebabnya, anak-anak yang mengalami penyakit tiroid cenderung mengalami pertumbuhan gigi yang lebih lambat daripada anak-anak yang sehat.
Lantas, bagaimana caranya agar gigi permanen anak bisa tumbuh lagi?
Menjaga kesehatan gigi anak bukan hanya menjadi tanggung jawab si kecil, tetapi justru menjadi tugas utama Anda. Itulah mengapa anak perlu periksa gigi rutin setiap enam bulan sekali, seperti yang dianjurkan oleh Kemenkes. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan gigi, hal ini juga dapat mencegah masalah gigi pada anak sedini mungkin.
Jika gigi anak ompong terlalu lama, segera bawa si kecil ke dokter gigi. Dokter mungkin akan melihat kelengkapan benih gigi anak dengan bantuan rontgen sinar-X. Jika masih ada benih gigi pada lokasi gigi copot, maka Anda hanya tinggal menunggu waktu sampai gigi permanennya tumbuh.
Namun, bila gigi anak ompong dalam waktu lama karena gusinya cenderung keras, dokter mungkin akan memberikan sayatan kecil untuk memudahkan gigi permanen tumbuh. Namun, kembali lagi hal ini cukup jarang terjadi pada anak-anak.
Sumber: helosehat.com