Breaking News

5 Tanda Sakit Kepala Pada Anak yang Tidak Boleh Disepelekan Ortu

Sakit kepala adalah keluhan yang paling umum terjadi pada anak. Anak sering sakit kepala mungkin karena kurang tidur, kurang makan atau minum, atau karena sedang terserang infeksi di telinga atau tenggorokan — seperti pilek atau sinusitis. Meski begitu, sakit kepala pada anak juga bisa disebabkan oleh migrain atau penyakit lainnya seperti tumor otak atau meningitis.

Karena ada banyak kemungkinan penyebabnya, Anda tidak boleh menyepelekan anak yang mengeluh sakit kepala. Ada beberapa gejala sakit kepala pada anak yang sebenarnya bisa jadi tanda bahaya.

Tanda-tanda keluhan sakit kepala pada anak yang harus Anda waspadai

1. Sakit kepala disertai demam dan leher kaku

Apabila anak yang sedang sakit kepala tidak bisa mendongakkan lehernya ke atas atau menurunkannya ke bawah, atau ia juga tidak bisa menggelengkan dan memutar kepalanya, Anda harus segera bawa dirinya ke rumah sakit terdekat.

Sakit kepala pada anak yang disertai demam dan leher kaki bisa menjadi pertanda meningitis. Meningitis adalah peradangan selaput otak yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap meningitis karena sistem kekebalan tubuh mereka belum mampu melawan infeksi sebaik orang dewasa.

2. Sakit kepala tidak juga berhenti meski sudah minum obat

Sakit kepala pada anak umumnya akan mereda setelah minum obat nyeri semacam paracetamol atau ibuprofen, dan beristirahat. Namun jika keluhannya masih saja muncul setelah itu, apalagi malah makin parah, sebaiknya bawa anak ke dokter. Terlebih jika disertai dengan gejala lainnya, seperti lemas, atau penglihatan kabur, dan kondisi lainnnya yang sampai mengganggu aktivitas anak.

3. Sakit kepala disertai muntah-muntah

Jika sakit kepala pada anak disertai dengan sering muntah-muntah tapi tidak menunjukkan gejala lainnya, seperti diare, ini mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otak (tekanan intrakranial). Terlebih jika rasa sakitnya semakin berat dari sebelum-sebelumnya.

Segera bawa anak ke dokter jika mengalami kondisi ini.

4. Ketika sakit kepala sampai membangunkan anak dari tidurnya

Ketika sakit kepala terasa sangat hebat sampai-sampai anak terbangun dari tidurnya, ini bukan tanda sakit kepala biasa melainkan penyakit serius yang harus segera ditangani.

Sakit kepala juga bisa bertambah buruk ketika anak batuk, bersin, atau memijat kepalanya. Selain itu, mungkin juga disertai dengan mual dan muntah setiap kali anak mengalami sakit kepala.

5. Ketika sakit kepala sering sekali terjadi berkali-kali

Jika anak sering sekali mengalami sakit kepala (lebih dari dua kali seminggu) atau sakit tersebut sampai membuat mereka kesulitan beraktivitas seperti biasanya, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai kondisi anak Anda.

Apa yang akan dilakukan dokter?

Dokter akan lebih dulu mencari tahu penyebabnya dengan melakukan beragam pemeriksaan fisik dasar. Dokter mungkin juga akan menanyakan hal-hal berikut pada anak dan juga Anda:

  • Sejak kapan sakit kepala terjadi?
  • Bagian mana yang terasa sakit?
  • Berapa lama rasa sakitnya sudah dirasakan?
  • Apakah pernah mengalami kecelakaan atau trauma di kepala?
  • Apakah sakit kepala ini sampai mengubah pola tidurnya?
  • Apakah ada posisi tubuh tertentu yang semakin memicu kepala terasa sakit?
  • Apakah ada tanda emosional atau psikologis yang berubah semenjak anak sakit kepala?

Jika dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan melakukan MRI atau CT scan pada kepala anak. MRI digunakan untuk melihat kondisi pembuluh darah yang menuju bagian otak. CT scan membantu mencari keberadaan tumor atau melihat kondisi saraf yang tidak normal dalam kepala, atau untuk melihat ada tidaknya kondisi abnormal pada otak anak.

Penanganan sakit kepala pada anak tergantung dengan penyebab yang memicunya. Jika semua hasil tes negatif, dokter biasanya akan memberikan obat yang bisa diminum di rumah untuk meredakan sakit kepala pada anak. Jika ada salah satu hasil tes yang mencurigakan, dokter dapat merekomendasikan rencana perawatan selanjutnya sesuai penyebabnya.

Sumber: helosehat.com

About A Halia