thayyibah.com :: Di era sekarang ini, Mama tidak bisa menghindari konsumsi junk food oleh Si Kecil.
Banyak variasi bentuk junk food yang menarik dan menggiurkan untuk anak.
Banyak juga restoran cepat saji yang sengaja menghadiahkan mainan anak-anak untuk kepentingan promosi.
Fasilitas perayaan pesta ulang tahun yang seru juga tak kalah menarik bagi Si Kecil.
Jika anak Mama sudah terlanjur ketagihan junk food dan susah dihentikan, Mama tidak perlu melarangnya asal tahu dampak bahaya yang ditimbulkan.
Empat hal di bawah ini harus Mama waspadai agar hobi Si Kecil makan junk foodtidak terlalu mengganggu kesehatan.
1. Nilai Gizi Rendah
Kenapa disebut “makanan sampah”? Hal ini dikarenakan nilai gizinya yang rendah, bahkan relatif buruk.
Kebanyakan hanya mengandung karbohidrat, lemak jahat, dan bahan pengawet.
Kalaupun menggunakan sayuran, biasanya sudah dibekukan terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama dan diberikan bahan kimia tambahan seperti pencerah warna.
Bukan berarti Si Kecil tidak boleh sama sekali mengonsumsi junk food, Mama hanya perlu mengimbanginya dengan asupan gizi penting dan mengontrol porsinya.
Paket-paket junk food yang ditawarkan restoran cepat saji biasanya disajikan dalam porsi besar, akan sangat berlebihan untuk perut Si Kecil.
Dengan porsi sebesar itu, ia hanya mendapat karbohidrat dan lemak saja, ditambah sedikit protein. Tidak baik kan, untuk masa tumbuh kembangnya?
2. Mengakibatkan Kecanduan
Kandungan lemak berlebih pada junk food memunculkan rasa gurih dan aroma harum.
Perpaduan lezat yang meningkatkan nafsu makan. Hal ini juga yang menjadikan Si Kecil ketagihan untuk memakannya lagi dan lagi.
Ditambah hadiah mainan yang menggiurkan dan sengaja di berikan secara terpisah untuk tiap satu seri.
Si Kecil jadi tergerak untuk membeli paket makanan lagi agar mendapat potongan mainan berikiutnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa junk food memenuhi kriteria makanan idaman generasi masa kini.
Cepat dan mudah disajikan, lezat, serta tersedia dalam varian yang mengenyangkan atau cocok untuk cemilan.
Editors’ Picks
3. Obesitas
Selain karbohidrat yang didapat dari tepung, kentang, atau nasi, kandungan gula tinggi dalam minuman bersoda juga berbahaya bagi kesehatan Si Kecil.
Anak yang sering mengonsumsi junk food lebih berpotensi mengalami obesitas karena tingginya asupan gula dan lemak dalam tubuh.
Jika sudah bicara obesitas, banyak penyakit buruk lainnya yang mengintai seperti diabetes, jantung, bahkan gagal ginjal.
Jangan biarkan Si Kecil mendapat risiko buruk itu sejak dini. Batasi konsumsi junk food, dan ganti minuman bersoda dengan air mineral atau susu.
Mama juga bisa mengganti dessert-nya menjadi salad buah atau buah potong saja, bukan es krim atau puding coklat.
4. Mengganggu kesehatan mental
Banyak pakar kesehatan yang menyebutkan dampak negatif dari konsumsi gula berlebih pada anak.
Berdasarkan penelitian, kadar gula dalam darah yang tinggi bisa mengakibatkan otak bekerja kurang fokus, kelebihan energi sehingga anak menjadi hiperaktif dan agresif.
Gula paling banyak disumbang oleh minuman bersoda yang tersedia di paket-paket junk food. Bagian ini yang perlu Mama hindari.
Tak hanya berdampak buruk di masa kecilnya, kelebihan gula darah ini juga memicu penyakit komplikasi saat dewasa nanti lho.
Yuk, contohkan pola hidup sehat pada Si Kecil agar sedikit demi sedikit ia bisa meninggalkan hobi makan junk food.
Ingat Ma, Makan buah dan sayur nggak kalah menyenangkan kok.
sumber: popmama.com