Forum Untukmu Indonesia menggelar acara sosial yang berisi pembagian sembako gratis, permainan hiburan dan musik, layanan kesehatan, bazar, dan membagi souvenir dan hadiah menarik lainnya.
Alih-alih mengatasnamakan kebhinekaan, menjaga persatuan dan mencegah bangsa Indonesia dari narkoba. Acara dengan puluhan ribu pengunjung itu sangat kental dengan pelayanan ala program ala Kristenisasi yang biasa dilakukan aktivis gereja.
Ketika kita masuk dari arah Timur Monas maka akan terlihat dan terdapat baliho dengan latar belakang metropolitan dibubuhi logo Yayasan Pendidikan Diakonia di bagian atas, permainan lempar gelang ke dalam botol yang bertuliskan: Indonesia Diberkati, Indonesia Damai, Indonesia Kasih, Indonesia Bahagia, dan Indonesia Jaya.
Bergeser sedikit ada 4 tempat mandi parasut khusus anak balita. Anak balita diberikan permainan udara oleh panitia yang dimainkan kaus merah. Selain itu, terlihat di sekeliling area permainan, anak-anak perempuan separuh baya menyemprotkan udara ke atas pengunjung secara merata. Mirip dengan kegiatan pembaptisan dengan memakai air sebagai sarana pembaptisan.
Di panggung utama, para penyanyi membawakan lagu-lagu khas gereja, meskipun diselingi dengan lagu umum. Lantutan haleluya dan puji tuhan terdengar jelas di sekitar panggung. Ketika lagu berakhir, dua orang penari membentuk formasi di atas dancernya dan memalangkan tangan. Simbol salib?
Tak hanya itu, peserta setia datang dengan membawa kupon untuk ditukarkan di stand-stand. Mulai dari makanan, gula, mie instan, beras, bahkan khitanan massal. Tertulis di kupon tersebut ‘Untukmu Indonesia’ dengan latar belakang monas dan warna yang berbeda-beda. Di ujung kanan atas ada ilustrasi burung merpati. Apakah roh kudus?
Kemudian Panjimas melihat ada salah satu stand yang berbentuk pangung yang bertuliskan “Mengubah Nasib (Pengobatan Alternatif). Kemudian karena merasa penasaran kami berusaha mendekat dan berusaha mencari tahu apa saja aktifitas dan isi pembicaraan orang orang diatas panggung itu yang duduknya berhadap hadapan seperti sedang berkonsultasi dan memberikan arahan.
“Ya, tadi awalnya saya melihat ada stand Mengubah Nasib, terus saya datang dan dikasih nasihat oleh seorang ibu yang ada disitu. Terakhir saya dikasih doa doa dari ibu itu memakai doanya yang seperti orang kristen membaca doa. Padahal saya kan pake kerudung dan ibu itu tahu saya agamanya Islam,” tutur Lani siswa sekolah SMA berhijab yang sempat datang di stand mengubah nasib itu dan diwawancara Panjimas. [ES/Panjimas]
Sumber: http://news.berdakwah.net/2018/05/ada-upaya-kristenisasi-dibalik-acara-untukmu-indonesia.html?m=1