Umat yang sudah diberi tahu oleh Allah subhanahu wa ta’ala bahwa mereka adalah umat yang unggul dan kuat, yang pasti akan menjadi pemenang dalam pertarungan peradaban (lihat surat ash-Shaff ayat 8 sampai dengan 9), ternyata masih terlalu mudah dipermainkan oleh para pemuja iblis.
Saudaraku, tak seyogianya kita cepat panik dan meradang tiap kali pemuja iblis menyerang. Seharusnya kita bersikap lebih dewasa. Tiap kali persoalan menimpa, hadapi ia sebagai ilmu, petik hikmahnya, bukan sibuk mencari kambing hitam dan lupa mawas diri!
Mencari pemecahan masalah harus dengan tenang, tidak terburu nafsu yang membuat tindakan yang kita ambil keliru. Bukannya memberikan titik terang, tapi malah menjadi bumerang. Tidak membuat pemuja setan tobat atau berhenti barang sesaat, tapi terus-menerus tanpa henti mengulang-ulang aksinya lagi.
Harus kita sadari juga bahwa kelakuan bejat pemuja iblis tidaklah perlu disesali. Karena sudah sunatullah bila kaum beriman dihadapkan dengan para penentang hukum Allāh Subhānahū wa Ta’ālā. Yang harus dievaluasi adalah diri kita ini. Bagaimana kualitas ibadah kita, bagaimana kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual kita dalam menghadapi serangan pemuja iblis?
“…. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan ….” (al-Maaidah: 48).
Wallahu a’lam. [IB/Panjimas]
Sumber: http://news.berdakwah.net/2018/04/muslim-zaman-now-harus-kebal-dengan-provokasi.html?m=1