Pasar adalah tempat bertemu penjual dan pembeli. Pada semua tempat di negeri ini pasar pasti ada. Begitu pula di Pulau Rote, NTT.
Hanya saja, jangan Anda bayangkan pasar di sana ada setiap dan sepanjang hari. Di sana, sejak negara ini terbentuk hingga hari ini masih berlaku ‘Pasar Pekan’. Senin pasar di kecamatan A, Selasa di kecamatan B. Begitu hingga enam hari. Kecamatan Rote Timur kebagian hari Selasa, di Lalao, Desa Lakamola. Berjrak tujuh kilometer dari ibukota kecamatan. Bangunan pasar adalah sebuah bangunan terbuka memanjang dan merupakan proyek pemerintah daerah.
Papela, satu desa yang baru beberapa tahun terbentuk, terpisah dari desa induknya, Londalusi. Desa yang luasanya hanya sepelemparan batu itu, sejak pagi hingga sore jelang, terbiasa kita melihat ibu-ibu petani keliling kampung menjual sayuran. Ibu-ibu nelayan keliling menjual ikan segar. Anak-anak, remaja dan ibu-ibu keliling menjual kue dan jajanan.
Pasar di Papela adalah aktifitas entertaint warga desa. Di sini, senda gurau dan tawa lepas lebih terasa dibanding aktifitas jual beli. Pasar ini mulai ditinggal orang ketika panas mulai terasa. Lalu binatang ternak mulai datang berteduh.
Bila membaca sejarah, pasar di Papela hari ini adalah pasar di Tanah Betawi pada tahun 1920-an.
Selamat Datang di Pasar Papela.
(Narasi : Darso Arief. Foto-foto : Eston Bd)