Abrahah mengerahkan pasukan bergajah untuk menghancurkan ka’bah. Namun ketika berada di padang pasir menuju Makkah, pasukan gajah yang sangat besar itu dihancurkan Allah dengan burung ababil.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan kisah itu dalam firman-Nya:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al Fil: 1-5)
Pernah juga, seorang tokoh Syiah Houthi menyatakan ingin menghancurkan ka’bah. Abdul Karim al-Khiwani sesumbar akan menyerang Ka’bah. “Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai para penakluk,” katanya pada saat itu.
Tak sampai setahun, sebelum musim haji itu datang, Abdul Karim al-Khiwani tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi dan Koalisi Teluk. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Sumber: http://news.berdakwah.net/2017/07/mengapa-serangan-rudal-ke-makkah-selalu-gagal.html?m=1