Thayyibah.com :: Pernahkah bertemu dengan seseorang yang memiliki uang seratus juta Rupiah tunai di rumahnya, namun ketika ada kerabatnya yang kesulitan dan meminta bantuannya sekadar seratus ribu saja untuk makan, ia malah berkata, “Saya tidak punya uang.”
Mungkin memang ia memiliki standar hidup yang tinggi untuk dirinya dan keluarganya sendiri, mungkin seratus juta Rupiah tersebut merupakan uang cadangan yang tidak boleh diutak-atiknya, mungkin pula ia takut kerabatnya akan terus-menerus datang meminta-minta bantuannya, apapun itu…
Sungguh berbahaya mengatakan “Saya tidak punya uang,” saat ada yang meminta bantuan.
Pasalnya yang dinamakan sedekah bukan hanya memberi uang saja, bahkan sekadar memberi makan kerabat dengan hidangan yang ada di rumah kita pun bisa dianggap sedekah.
Selain itu, memberi kerabat sendiri pinjaman uang dengan perjanjian harus dikembalikan pada tanggal sekian pun bisa terhitung sedekah, bahkan nilai pahalanya jauh lebih besar daripada bersedekah biasa. Dan lagi tidak akan mengurangi harta kita karena statusnya bukan diberi melainkan dipinjamkan.
Dalam salah satu hadits, dikisahkan Rasulullah melihat tulisan di pintu surga pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
“Sedekah berpahala sepuluh kalinya, sedangkan pinjaman berpahala delapan belas kalinya.”
Karena penasaran, beliau bertanya kepada Malaikat Jibril, “Wahai Jibril, mengapa pinjaman lebih utama daripada sedekah?”
Lalu Malaikat Jibril menjawab, “Karena seorang peminta-minta, (terkadang) ia masih memiliki (harta), sedangkan orang yang meminta pinjaman, ia tidak akan meminta pinjaman kecuali karena kebutuhan.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
Jelas bahwa ada banyak hal yang bisa kita sedekahkan selain dalam bentuk pemberian uang. Menolak bersedekah dengan dalih “Saya tidak punya uang” padahal sebenarnya punya, tapi ditahan untuk keperluan diri sendiri sungguh membahayakan, alasannya antara lain:
1. Mendapat doa dari Malaikat setiap pagi untuk memusnahkan harta orang yang menolak bersedekah
Sepanjang orang tersebut masih menahan hartanya dan enggan membantu kerabatnya yang meminta bantuan, maka selama itulah malaikat setiap pagi mendoakan hartanya agar dimusnahkan oleh Allah.
“Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yg turun. Salah satunya memohon: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yg menyedekahkan hartanya.’ Dan satu lagi memohon: ‘Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil.’” (HR. Muslim no. 1678)
2. Memutus kekerabatan
Rasulullah telah mengisyaratkan bahwa penyakit kikir sudah pasti akan melahirkan kezaliman serta mampu memutus hubungan kekerabatan.
Orang yang kikir tentu enggan mengeluarkan hartanya untuk membantu kerabatnya sendiri, sehingga cepat atau lambat kerabatnya pun akan menjauhinya disebabkan kebakhilannya.
“Jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena sifat itulah yang membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat kikir menyuruh mereka berlaku zhalim, maka merekapun berlaku zhalim. Kikir menyuruh mereka memutus kekerabatan, merekapun memutusnya.” (HR Abu Dawud)
3. Mendapat kebencian Allah
Salah satu golongan yang Allah benci adalah orang yang kikir, yang tidak bersedia membantu orang lain karena merasa hanya merugikan dirinya saja.
Ini adalah bahaya kikir yang penting diwaspadai, yakni lahirnya sifat munafik!
“Maka setelah Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling dan memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran), maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai mereka menemui Allah.” (QS. At-Taubah 76-77)
Mari kita biasakan diri untuk tidak menolak ajakan bersedekah, sekecil apapun itu, bagaimana pun sedekah merupakan amalan paling luar biasa yang bisa dilakukan bahkan tanpa mengeluarkan uang. Semangat bersedekah hari ini!
Sumber : tabungwaqaf.com