thayyibah.com :: Sering kali kerasa tergantung dan juga tawakkal kita rendah. kerasa tergantung kepada allah terhadap seluruh suatu yang kita upayakan. kebanyakan manusia kala berupaya dan juga melaksanakan suatu dia kurang ingat tergantung kepada allah.
kurang ingat sekadar memohon dan juga mengemis kepada allah supaya mempermudah usahanya, melancarkan rezekinya dan juga memuluskan usahanya. kebanyakan manusia cuma bersandar kepada karena, fokus kepada usaha yang dia jalani, namun kurang ingat sekadar mengucapkan doa permohoan, kurang ingat sekadar mengucapkan sebagian patah kata,
“ya allah permudahkanlah”
“ya allah lancarkanlah”
ataupun sekadar mengucapkan doa pendek,
اللهم يسر ولا تعسر
allahumma yassir wa laa tu’assir
“ya allah permudahkanlah jangan engkau persulit”
ataupun doa dalam tiap kegiatan serupa saat sebelum dan juga seusai makan, masuk dan juga keluar toilet ataupun saat sebelum dan juga seusai tidur.
manusia terus menjadi kurang ingat berdoa tatkala, usaha yang dia jalani senantiasa sukses tanpa berdoa. sementara itu ini merupakan istidjraj (makar dari allah). dia dibiarkan berhura – hura sementara itu hakikatnya allah melupakannya. allah ta’alaberfirman,
نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ
“mereka telah kurang ingat kepada allah, hingga allah melupakan mereka. ” (at – taubah: 67)
sementara itu sudah selayaknya kita menggantungkan diri dan juga berdoa meminta kepada allah, tiap dikala dan juga terlebih lagi pada perihal yang terkesan sepele kita pula menggantungkan dan juga meminta kepada allah. dalam hadits dipaparkan terlebih lagi sekadar tali sandal yang putus kita berdoa kepada allah supaya dimudahkan dan juga digantikan dengan yang lebih baik.
ibnu rajab al – hambali rahimahullah mengatakan,
” وفي الحديث دليل على أن الله يحب أن يسأله العباد جميع مصالح دينهم ودنياهم من الطعام والشراب والكسوة وغير ذلك ، كما يسألونه الهداية والمغفرة ، وفي الحديث : ( ليسأل أحدكم ربه حاجته كلها حتى شسع نعله إذا انقطع ) ، وكان بعض السلف يسأل الله في صلاته كل حوائجه حتى ملح عجينه وعلف شاته ، وفي الإسرائيليات : أن موسى عليه الصلاة والسلام قال : يا رب ! إنه ليعرض لي الحاجة من الدنيا فأستحي أن أسألك. قال : سلني حتى ملح عجينك وعلف حمارك.
“pada hadits ada dalil kalau allah menyayangi hamba – nya yang memohon kepada – nya seluruh mashlahat agam dan juga dunia berbentuk santapan, minuman, baju dan juga lain – lain bagaikan mana mereka memohon anugerah dan juga ampunan. dalam hadist, ‘hendaklah tiap kamu memohon kepada rabbnya seluruh kebutuhan, sampai – sampai kala tali sandalnya lepas’. ”
dari aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ a يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذلِكَ
“rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggemari doa – doa yang simpel dan juga padat arti (al – jawami) dan juga dia meninggalkan doa – doa selebihnya. ”
doa iblis aja dikabulkan
allahta’ala berfirman menimpa permohonan iblis,
قَالَ أَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“iblis menanggapi: “beri tangguhlah aku hingga waktu mereka dibangkitkan”
hingga allah menanggapi,
قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ
“allah berfirman: “sesungguhnya kalian tercantum mereka yang diberi tangguh. ” (al – a’raf: 14 – 15)
pakar tafsir ibnu katsir rahimahullah mengatakan,
أجابه تعالى إلى ما سأل، لما له في ذلك من الحكمة والإرادة والمشيئة التي لا تخالف ولا تمانع
“allah ta’ala mengabulkan apa yang iblis memohon karna padanya terdapat hikmah, kemauan dan juga kehendak yang tidak dapat ditolak dan juga diselisihi. ”
doa kita tentu dikabulkan
allah ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“dan rabbmu berfirman: “berdoalah kepada – ku, tentu hendak kuperkenankan bagimu. sebetulnya orang – orang yang menyombongkan diri dari menyembah – ku hendak masuk neraka jahanam dalam kondisi hina dina. ” (Al ,@mukmin: 60).
orang yang berdoa tidak sempat rugi karna doanya hendak terdapat 3 mungkin:
dikabulkan
ditaruh bagaikan kebaikan (bila tidak dikabulkan) buat akhirat
dijauhkan dari keburukan
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ «اللَّهُ أَكْثَرُ»
“abu sa’id radhiallahu ‘anhu mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: “tidak terdapat seorangpun yang berdoa dengan suatu dosa yang tidak terdapat dosa di dalamnya dan juga memutuskan silaturrahim, melainkan allah hendak mengabulkan salah satu dari 3 masalah, [1] baik dengan disegerakan menurutnya (pengabulan doanya) di dunia ataupun [2]dengan ditaruh menurutnya (pengabulan doanya) di akhirat ataupun [3] dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya”, para shahabat mengatakan: “wahai rasulullah, bahwa begitu kami hendak perbanyak doa? ” dia menanggapi: “allah lebih banyak (pengabulan doanya) ”
oleh karna itu allah malu bila hambanya berdoa setelah itu berulang dengan tangan hampa. dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia bersabda,
إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفرا
“sesunguhnya rabb kamu tabaraka wa ta’ala maha pemalu lagi maha mulia. ia malu terhadap hamba – nya, bila hamba tersebut menengadahkan tangan kepada – nya, kemudian kedua tangan tersebut berulang dalam kondisi hampa. ”
abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ.
Oleh : islamdetikini