thayyibah.com :: Gegap gempita , riuh riang & pesta pora menyambut momentum gerhana, seakan gerhana adalah berkah dan rejeki.
Betulkah demikian dahulu Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tatkala mendapatkan momentum serupa? Tatkala mendapatkan momentum seperti ini, beliau tidak menyambutnya dengan pesta apalagi menganggapnya sebagai ajang wisata yang patut dipromosikan atau dimeriahkan.
Dahulu nabi sallallahu alaihi wasallam begitu takut dan khawatir dengan gerhana. Beliau beralasan bahwa gerhana bukanlah rejeki atau wisata akan tetapi gerhana adalah ancaman dan peringatan.
Dengan gerhana, Allah mengancam dan memberi peringatan bahwa Allah kuasa menjadikan bulan dan matahari tidak lagi berputar, tidak lagi bersinar. Allah kuasa menjadikan bulan dan matahari berhenti di tempat atau bisa pula menjadikan perjalanan matahari dan bulan terus beriringan sehingga gelap gulita.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda keesaan Allah. Dengan keduanya Allah memberi peringatan kepada hamba-hamba-Nya. Keduanya tidak akan mengalami gerhana hanya karena kematian seseorang atau terlahirnya seseorang. Jika kalian mendapatkan gerhana maka segera tegakkanlah sholat”.
Sobat masihkah anda ingin menyambut gerhana karena ingin berwisata, menikmati keindahan gerhana selanjutnya selfi sana dan Selfi sini? ataukah anda ingin menjadikan momentum gerhana total sebagai momentum bermuhasabah, mengasah rasa takut; khawatir dan iman anda kepada kuasa Allah & selanjutnya memperbanyak doa kepada Allah?
Astaghfirullahalazim. astaghfirullahalazim…