Nashrani bukan nama agama.
Maka dengan ini kami menyeru agar kita kembali kepada Tauhid yang benar bahwa : Hanya Islam agama dari Allah subhanahu wata’ala sejak Nabi Adam sampai hari Kiamat kelak. Hilangkan pikiran-pikiran tentang agama Yahudi dan Nasrani yang memang bukan agama itu.
Sedangkan Moshe Sharon seorang Dosen Sejarah di Universitas Hebrew di Tel Aviv dia juga salah seorang tokoh Yahudi, berpendapat bahwatidak ada agama Yahudi atau Nashrani. Dia berpendapat bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang diturunkan oleh Allah Ta’ala.
“Islam adalah dimunculkan kembali di masa Nabi Muhammad saw”.Demikian kata Moshe Sharon yang hafal Taurat, Injil dan AlQur’an.
Awal mula pendapat tersebut adalah karena di kalangan orang Barat (Yahudi Nashrani) berpendapat adaAgama Samawi (Agama Langit) yaitu agama yang berasal dari Allah Ta’ala, ialah Yahudi, Nashrani dan Islam. Pendapat itu bathil, dusta dan salah. Karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan agama Yahudi dan agama Kristen (Nashrani).
Paham adanya Agama Samawi adalah paham peninggalan zaman Belanda yang sampai sekarang masih ada di pikiran kita. Demi Allah, paham tersebut bathil, karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan Agama Yahudi dan Nashrani. Yang diturunkan adalah Kitab Taurat, Kitab Injil dan Kitab AlQur’an semuanya adalah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Ash Shaff ayat 6 dan 7tersebut di atas.
Bahwa Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. mengajak kepada Islam. Nabi Sulaiman juga mengajak kepada Islam, demikian kata Ratu Bilqis yang diajak oleh Nabi Sulaiman untuk memeluk Islam. Demikian pula Nabi Ya’qub ‘alaihissalambeserta anak-anaknya, adalah mengajak kepada Islam. Tidak pernah ada satu Nabi-pun yang mengajak kepada Nasrani atau Yahudi. Tidak pernah.
Maka paham istilah “Agama Samawi” adalah konsep orang Belanda yang kafir. Kata Belanda itu bahwa agama Samawi adalah agama dari Tuhan, yaitu Yahudi, Nashrani dan Islam, semuanya sama semua baik. Tidak demikian. Paham itu kita tolak. Satu-satunya agama adalah Islam. Maka marilah kita tegakkan kebenaran serjarah Islam di Indonesia. Mereka orang-orang Barat menuduh bahwa Nabi Ibrahim yang menciptakan agama Yahudi, Nashrani, Sunni, Syi’ah, dst. Yang jelas semua itu bertentangan dengan AlQur’an.
Lihat Surat Al Baqarah ayat 136 :
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta anak-cucunya sampai kepada Nabi Isa‘alaihissalam adalah muslim (Islam). Dan semua Nabi-Nabi dari sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad shollallahu a’aihi wasallam adalah Islam. Maka hendaknya jangan sampai kita ikut-ikutan menyebut Yahudi dan Nasrani sebagai agama. Agama satu-satunya yang ada di muka bumi hanyalah Islam. Dan itu ada faktanya dan termuat dalam buku-buku sejarah manapun di dunia ini.
Mulai sekarang luruskan Tauhid kita:
- Taurat adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam.
- Zabur adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Dawud ‘alaihissalam.
- Suhuf Ibrahim adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
- Injil adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
- AlQur’an adalah Kitab orang Islam sejak Nabi Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Itulah yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita dan juga saudara-saudara kita kaum Muslimin yang masih salah dalam ber-Tauhid.
Nabi Ibrahim ‘alaihissalammempunyai isteri dua orang : Sarahdan Hajar.
Oleh orang Yahudi/Nashrani (Belanda) dikatakan bahwa Hajar adalah seorang budak. Padahal tidak ada sama sekali baik dalam AlQur’an maupun Hadits maupun kitab-kitab sejarah Islam yang bukti yang mengatakan bahwa Hajar adalah budak. Karena Hajar adalah isteri Nabi Ibrahim a.s. yang menurunkan Nabi Ismail dan turun-temurun sampai Nabi Muhammadshollallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka (Belanda) mengatakan bahwa Hajar adalah budak, sehingga Ismail bukan Nabi, termasuk Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak, bukan Nabi.
Itu kata mereka (Belanda) yang menulis sejarah untuk pelajaran sekolah-sekolah di Indonesia.
Padahal yang benar adalah : Hajar (isteri Nabi Ibrahim a.s.) adalah anak Raja Hexos dari Mesir yang terbunuh oleh Amr bin Amru, dan Amr bin Amru bertemu dengan Nabi Ibrahim bersama Sarah suami-isteri. Rupanya Amr bin Amru tertarik kepada Sarah. Lalu ditanyakan kepada Ibrahim, siapa Sarah itu. Ketika itu dikatakan oleh Nabi Ibrahim bahwa Sarah adalah adiknya (Adik Nabi Ibrahim). Lalu Amr bin Amru mengambil Sarah sebagai isterinya. Dan Amr bin Amru memberikan (menyerahkan) Hajar yang ketika itu adalah tawanan dan Hajar adalah anak raja Hexos yang dibunuh oleh Raja Amr bin Amr. Hajar diserahkan dan dinikahkan kepada Ibrahim.
Belanda sengaja menulis sejarah bahwa Hajar adalah budak. Untuk menghinakan kepada keturunan Ibrahim (Ismail dan selanjutnya menghinakan kepada Nabi Muhammad saw, karena beliau masih keturunan Ismail). Maka orang-orang Barat (Yahudi) tidak mengakui bahwa Ismail adalah Nabi dan Nabi Muhammad adalah Rasul). Tega-teganya mereka mengatakan bahwa Nabi Ismail dan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak. Sejarah demikian itulah yang harus diluruskan.
Dalam perjalanan sejarah selanjutnya Nabi Ibrahim a.s.kembali ke Babilonia (Irak Kuno) punya anak Ismail dari ibu Hajar dan Ishaq dari Ibu Sarah. Ibrahim lahir tahun 1979SM, Ismail lahir pada tahun 1882 SM, Ishaq lahir tahun 1879 SM. Ketika mereka berkumpul dalam satu keluarga Nabi Ibrahim selalu memerintahkan kepada keluarganya (anak-anaknya) untuk selalu menyembah Allah subhanahu wata’ala, bukan yang lain . Lihat Surat Al Baqarah ayat 132:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Demikian wasiat Nabi Ibrahim kepada anak-keturunannya. Agar mereka beragama Islam dan jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wallahualam.
Dituliskan oleh Alfani Fahmi
Ustadz Dr. Haikal Hassan Tentang “Rancunya Wacana Agama Samawi”