(Hadits no. 1411) Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) sebanyak sepuluh kali, maka ia seperti orang yang telah memerdekakan empat jiwa dari anak keturunan Isma’il.” (HR. Bukhari, no. 6404 dan Muslim, no. 2693)
Penjelasan:
- Kedua hadits di atas menunjukkan keutamaan berdzikir.
- Bacaan tahlil (laa ilaha illallah) dan tasbih (subhanallah) punya keutamaan yang luar biasa.
- Dzikir pada Allah adalah penjaga diri dari gangguan setan.
- Dzikir pada Allah dapat menghapuskan dosa.
- Dzikir pada Allah adalah bentuk qurbah (pendekatan diri) yang paling utama.
- Dianjurkan membaca “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR” seratus kali dalam sehari.
- Barangsiapa yang membaca dzikir “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR” di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. (HR. An-Nasai dalam Al-Kubra, 6: 10)
- Barangsiapa yang mengucapkan kalimat “SUBHANALLAH WA BI HAMDIH” di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu. (HR. Muslim, no. 2692)
- Diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal ini berdasarkan kalimat dalam hadits “Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya.”
- Menunjukkan kasih sayang Allah karena ada amalan ringan namun berpahala besar.
- Ada keutamaan memerdekakan budak.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:446-447.
Diselesaikan @ Perpus Rumaysho, Panggang, Gunungkidul, 24 Dzulqa’dah 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel: https://rumaysho.com/16269-kalimat-laa-ilaha-illallah-yang-luar-biasa.html