“Para peternak babi tidak tahu babinya menghasilkan produk apa saja. Konsumen seperti kita juga tidak tahu,” tuturnya.
Meindertsma kemudian membeberkan 185 produk yang terbuat dari babi itu dalam bukunya. Ketekunannya melakukan penelitian dan membukukannya itu membuatnya meraih penghargaan Index Award.
“Kita mungkin akan terkejut karena sejak pagi kita telah berinteraksi dengan babi.”
Di dalam sabun, ada asam lemak yang dibuat dari rebusan lemak tulang babi yang digunakan sebagai bahan pengeras dan memberikan efek warna seperti mutiara. Sampo, kondisioner, lotion, hingga pasta gigi.
Roti yang biasa dipakai sarapan orang Eropa juga mengandung babi. Yakni protein bulu babi yang digunakan untuk menjadikan roti bisa mengembang. Pada puding, cake, dan beragam kue juga ada unsur babi berupa gelatin untuk membuat tekstur makanan itu tampak bagus.
Cat dan kuas cat juga mengandung babi. Bulu babi dijadikan membuat kuas karena kuat.
Bir yang keruh setelah melalui beragam proses pembuatan juga mengandung babi untuk membuatnya menjadi lebih jernih. Anggur juga.
Sedangkan rokok, di perusahaan yang diteliti oleh Meindertsma, filternya mengandung hemoglobin babi.