“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)
Ketika seorang mukmin mengerjakan shalat tahajud di sepertiga malam yang terakhir, ia akan mendapatkan ampunan, kebaikan, dan pengabulan doa. Sebab dalam shalat terhimpun permohonan ampunan, kebaikan dan doa-doa. Apalagi jika ditambah doa lainnya setelah shalat tahajud maka lengkaplah sudah.
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)
Hasan Al Basri menjelaskan bahwa shalat tahajud bisa membuat wajah seorang mukmin cerah karena ia telah menyendiri dengan Allah, kemudian Allah mengenakan kepadanya cahaya dari cahaya-Nya. Adapun orang yang suka berbuat dosa dan kemaksiatan, mereka pasti terhalang dari shalat sunnah yang paling utama ini.
Dalam penelitian ilmiah di era modern diketahui bahwa shalat tahajud juga bermanfaat secara medis. Orang yang terbiasa menjalankan tahajud, ia relatif lebih sehat dibandingkan orang-orang yang tidak mengerjakannya. Sejumlah buku tentang manfaat shalat tahajud secara medis telah ditulis dan diterbitkan untuk semakin menguatkan motivasi kita, meskipun niatnya harus tetap ikhlas karena Allah semata.