thayyibah.com ::
Ada kalanya seseorang yang datang di kehidupan kita adalah sebuah ujian bagi diri kita dan mungkin menjadi sejarah yang tak pernah terlupakan. Bahasanya disebut dengan ‘pacaran’. Akan tetapi bukan itu yang menjadi pokok dalam mencari jodoh. Sama halnya dengan lawan jenis yang terkadang pernah singgah di hati kita walaupun kita tidak bisa mengatakannya kalau hanya sekedar memadu kasih tanpa ikatan suci pernikahan. Tak sedikit juga, lawan jenis yang kita sukai membuat sebuah ‘rasa yang manis’ yang sesekali muncul di dalam kehidupan kita. Sebagian lawan jenis yang kita temui da n yang kita sempat memiliki, hanyalah gambaran pasangan hidup yang nantinya kita akan memiliki salah satunya. Tidak peduli berapa banyak lawan jenis yang kita sukai, namun hanya sedikit pasangan yang serius untuk menikah yang pada akhirnya membangun rumah tangga. Mencari jodoh bukan ajang untuk coba-coba atau perlombaan bergengsi.Mungkin ada banyak orang yang mencari pasangan denganberpacaran agar dapat menemukan pasangan yang pas bagi dirinya. Salah satu alasannya adalah saling menyukai satu sama lain. Tapi efek dari pacaran akan menimbulkan kecanduan dan rasa tidak kepada pasangan di kemudian hari. Pada kenyataannya, banyak pasangan yang memilih metode pacaran namun gagal pada akhirnya. Rasa yang tertinggal hanya kekecewaan dan berharap semuanya tidak pernah terjadi. Kerap kali pacaran hanya mempertemukan bukan untuk mempersatukan. Tak sedikit mereka yang berpacaran berakhir diantaranya menjadi tamu diacara pernikahan masing-masing. Maka dari itu marilah kita belajar untuk menjadi orang yang selalu menjaga diri agar menjadi orang yang lebih baik dari orang-orang yang pernah hadir di hidup kita. Buatlah dirimu pantas dinikahi bukan untuk dipacari.
Banyak yang bilang fisik itu lebih utama dalam mencari jodoh. Tapi tidak bagi orang-orang yang sudah menemukan jodohnya lalu segera menikah. Meskipun belum menikah tapi belajarlah dari pengalaman orang lain yang sudah menikah dan mempunyai keluarga, Jangan sampai kita terjebak dalam hal sulit dalam membangun rumah tangga.Mereka yang pernah pacaran lama atau sering berganti pasangan kemudian pasanagn tersebut menikah, terkadang akan lebih banyak ‘acuh’ terhadap pasangan ketimbangan mereka yang memulai hubungan hanya sebentar atau ta’aruf dan langsung segera menikah. Akan terasa bedanya yang pacaran lama dibandingan pasangan yang langsung menikah karna niat untuk menjadi pasangan yang baik di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka istilah yang pas adalah “Nikah Dulu Baru Pacaran”.
Banyak waktu berharga yang akan terbuang atau terlewat sia-sia hanya untuk mendapatkan pasangan terbaik tapi justru kita berhubungan dengan orang yang salah hanya karna terbawa perasaan suka. Alangka baiknya, semua waktu yang akan digunakan untuk berpacaran diberikan kepada jodoh yang ditakdirkan untuk kita memilikinya sepanjang hidup kita. Bila sudah terjadi anggaplah itu suatu pembelajaran agar kita tidak mengulangi kesalahan yang mungkin bisa fatal di kemudian hari. Pokok utama mencari jodoh yang baik adalah mempersiapkan diri jauh lebih baik dari orang-orang yang ada disekitar kita. Dalam hidup ini kita tidak diminta berlebihan dalam hal berhubungan kecuali dengan pasangan hidup kita yang sah dimata Allah SWT dan keluarga kita.
Dalam memilih pasangan, pililah karna agamanya terlebih dahulu, kemudian ibadahnya dan akhlaknya. Biarlah kita tidak pacaran, tapi kita bisa menjaga diri kita dari hal yang tidak baik serta . ibadah kita semakin meningkat, Pacaran banyak menimbulkan keburukan dan hanya penyesalan yang akan terus menghantui kita setiap saat.