thayyibah.com :: Wahai saudaraku, apakah pantas bagi kita…??
Yang setiap detik senantiasa kita menikmati & merasakan kenikmatan serta rizki dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, namun sedikit dari kita yang bersyukur kepada-Nya dg melaksankan ketaatan kepada-Nya.
Dan banyak dari kita justru yang bergelimang dengan dosa dan ma’siyat dgn menggunakan kenikmatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Untuk itu wahai saudaraku..
kami menasehatkan utk diriku dan kepada saudara-saudariku untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan taubat nasuha sebelum ajal menjemputmu!
Dan taubat itu akan timbul dari keteguhan hati yang sangat kuat untuk menghilangkan noda-noda dosa pada diri seorang hamba.
Maka sepatutnya bagi seorang hamba hendaknya segera bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta berusaha utk mencari keselamatan kepada yg menguasai keselamatan yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Seperti Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, taubatlah kamu kepada ALLAH dengan taubat nasuha (semurni-murninya), mudah2an Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai..” (At-Tahrim: 8).
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Seseorang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang tdk berbuat dosa” ( ibnu majah 4250).
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan kita semua untuk senatiasa bertaubat kepada-Nya……
Sebelum kematian menjemput kita….
Sebelum lidah menjulur kaku…
Kunci rapat-rapat pintu syahwat dan syubhat!…., yg dengannya kita akan mendapatkan keuntungan yang sgt besar…dan senantiasa kita untuk bersegera mengerjakan amal kebajikan disisa-sisa umur kita….
Dan terus kita harus tetap menuntut ilmu syar’i yg dengannya kita dapat memahami jalan-jalan kebaikan/ ketaatan….
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, anak dan istriku, keluargaku dan umumnya kaum muslimin.
Sumber: http://news.berdakwah.net/2017/04/kapan-mau-berubah-bertaubatlah-sebelum-ajal-menjemput.html