Dikutip dari laman Aljazeera.com, Ramadhan kali ini jatuh pada musim panas di sejumlah wilayah yang menyebabkan waktu siang lebih panjang di bagian utara belahan bumi. Sementara itu, Ramadan akan berlangsung lebih singkat pada musim dingin, khususnya di belahan selatan bumi.
Tahun lalu, puasa di seluruh dunia dilakukan pada rentang waktu 11 jam. Ada pula yang hingga 22 jam. Sementara itu, rentang waktu puasa pada tahun ini, yaitu yang terpendek di Chile 10 jam dan paling lama 21 jam di Greenland.
Perkiraan waktu puasa mulai sahur hingga berbuka di berbagai negara, yaitu:
– Nuuk, Greenland: 21 jam
– Stockholm, Sweden: 19,5 jam
– Moscow, Rusia: 19 jam
– London, UK: 18,5 jam
– Astana, Kazakhstan: 18,5 jam
– Brussels, Belgia: 18,5 jam
– Beijing, China: 16,5 jam
– New York, US: 16,5 jam
– Tokyo, Japan: 16 jam
– Kabul, Afghanistan: 16 jam
– Rabat, Maroko: 16 jam
– Islamabad, Pakistan: 16 jam
– Kairo, Mesir: 15,5 jam
– New York, Mexico: 15,5 jam
– New Delhi, India: 15 jam
– Kowloon, Hong Kong: 15 jam
– Dhaka, Bangladesh: 15 jam
– Muscat, Oman: 15 hours
– Riyadh, Saudi Arabia: 15 jam
– Doha, Qatar: 15 hours
– Khartoum, Sudan: 14,5 jam
– Aden, Yaman: 14 jam
– Dessye, Ethiopia: 14 jam
– Kuala Lumpur, Malaysia: 13,5 jam
– Luanda, Angola: 13 jam
– Sao Paulo, Brasil: 13 jam
– Jakarta, Indonesia: 13 jam
– Harare, Zimbabwe: 12,5 jam
– Pretoria, Afsel: 12 jam
– Cape Town, Afsel: 11,5 jam
– Canberra, Australia: 11,5 jam
– Punta Arenas, Chile: 10 jam.
red: farah abdillah
sumber: viva.co.id