Breaking News
Orang yang Bersabar dalam Menggapai Ridho Allah

Bagaimana Jika Ini Ramadhan Terakhir Kita

Orang yang Bersabar dalam Menggapai Ridho Allah
Orang yang Bersabar dalam Menggapai Ridho Allah

thayyibah.com :: Jadikanlah bulan ini sebagai awal menuju kebaikan di masa mendatang dan titik tolak perubahan dari yang ada menuju yang lebih baik dan sempurna.

Seandainya setiap orang merenungi dirinya dan memperhatikan kehidupan dan kondisinya, tentulah ia mendapatkan dirinya memiliki banyak pikiran dan sifat-sifat individu serta perilaku tertentu.

Pertanyaan yang wajib disampaikan kepada diri kita adalah:

Apakah kita ridho dengan keadaan kita sekarang ini ataukah tidak?

Apakah ia menganggap telah mencapai  keadaan yang lebih baik dan sempurna atau malahan dalam keadaan lemah dan jauh dari kesempurnaan?

Apakah semua fikiran, sifat dan prilaku yang telah kita lakukan adalah sesuatu yang tidak bisa berubah dan sudah menjadi qudratnya ataukah kita sebagai manusia memiliki usaha dan ikhtiar dalam merubahnya?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terpendam di dalam jiwa kita untuk dicarikan kesempatan untuk dibedah dan diintrospeksi serta direnungkan.

Hal ini sangat dibutuhkan seseorang untuk maju dan berkembang kearah kebaikan, namun ironisnya kebanyakan orang tidak mau memberikan waktunya untuk merenung dan mengintrospeksi dirinya tersebut, karena dua hal:

1. Tenggelam dalam kesibukan mencari kehidupan.

2. Perenungan ini menuntut adanya kesiapan dan ketetapan perubahan yang banyak tidak diinginkan orang.

Upaya muhasabah (introspeksi diri) sangat dianjurkan dalam syariat Islam agar kita tidak tenggelam dalam kehidupan materi dan sibuk dengan kehidupan yang tiada batas. Anjuran ini diungkapkan khalifah Umar bin al-Khath-thab dalam pernyataan beliau: “Muhasabahlah terhadap dirimu sebelum kamu dihisab dan timbang-timbanglah sebelum kamu ditimbang.”

Demikian juga ungkapan kholifah Ali bin Abi Thalib: “Alangkah perlunya seorang memiliki satu saat yang tidak disibukkan dengan kesibukan (selain) untuk introspeksi diri. Ia melihat apa yang dilakukannya berupa kebaikan dan keburukan di waktu siang dan malamnya.”

Sebenarnya introspeksi diri ini memberikan kesempatan kepada kita untuk mengetahui kesalahan dan titik kelemahan kita, lalu dapat mendorong kita menjadi lebih baik lagi. Hal ini disampaikan khalifah Ali bin Abi Thalib: hasil dari introspeksi diri adalah perbaikan diri.

(Berdakwah)

About A Halia